Jangan Beri Kutipan Saat Masuk Sekolah
Praktik kutip mengutip uang dalam proses menyekolahkan anak akan berpengaruh tidak baik terhadap pembentukan karakter anak
Laporan Zainal Arifin
M Nur | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dekan Fakultas
Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Dr Muhibbuththabary MAg, mengimbau para orang tua
murid untuk tidak memberikan uang atau kutipan tidak resmi kepada pihak sekolah
dengan maksud untuk "memaksakan" agar anaknya lulus di sekolah
tertentu.
“Praktik kutip
mengutip uang dalam proses menyekolahkan anak akan berpengaruh tidak baik
terhadap pembentukan karakter anak. Selain itu, orang tua hendaknya juga tidak
memaksanakan anak untuk menempuh pendidikan yang di luar kemampuan sang anak,”
ujar Muhibbuththabary dalam pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat
Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kopi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (3/4/2013)
malam.
Pernyataan itu
disampaikan Muhibbuththabary menanggapi peserta pengajian yang memaparkan tentang
maraknya praktik pengutipan uang yang menjurus kepada suap menyuap di beberapa
sekolah. “Ironisnya, praktik suap menyuap yang kerap diistilahkan sebagai uang
bangku ini terjadi sejak bangku SD,” ungkap Bukhari (54), warga Lampuuk Aceh
Besar yang ikut hadir dalam pengajian tersebut.
“Saya pikir kalau
tidak ada tindakan dan kepedulian dari semua pihak, terutama para pakar
pendidikan, saya sangat yakin dalam 10 tahun ke depan, generasi Aceh akan
tumbuh dengan karakter yang menyimpang dan terbiasa dengan praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme,” ujarnya.
Menanggapi ini, Muhibbuththabary
pun mengimbau para orang tua dan pihak sekolah agar meninggalkan
praktik-praktik tidak terpuji ini. “Saya pikir sudah saatnya semua pihak
bertindak, sehingga kekhawatiran seperti yang diungkap Bapak Bukhari tadi tidak
menjadi kenyataan,” ujarnya.