Medan Terimbas Badai Tropis Aceh

MEDAN - Badai tropis atau tropical cyclone (mahasen) yang berpusat di Barat Laut Aceh mulai berimbas ke Medan. Selain menciptakan suhu tinggi, fenomena alam itu juga mengakibatkan kecepatan angin bertambah.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Polonia Medan, Mega Sirait, mengatakan, dampak badai tropis itu mulai terasa di Medan sejak Sabtu (11/5). Berdasarkan analisis Stasiun Meteorologi Polonia, perubahan cuaca yang sangat ekstrim itu diakibatkan gangguan cuaca di lautan Hindia sebelah barat laut Aceh hingga membentuk badai tropis atau tropical cyclone (mahasen).

Pengamatan yang dilakukan Minggu (12/5), angin bertiup dari Barat Daya dengan kecepatan mencapai 19 knot atau 35 kilometer per jam. Tapi diperkirakan kecepatan angin bisa menembus 20 hingga 25 knot.

“Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan udara yang cukup kuat dari wilayah kita (Medan) menuju pusat badai tropis tersebut (Aceh),” kata Mega, Minggu (12/5) siang.

Kecepatan angin ini dijelaskan Mega cukup mengusik aktivitas penerbangan di Bandara Polonia, sehingga ia meminta pilot meningkatkan kewaspadaan ketika take off. Dampak lainnya adalah ketinggian air di perairan Barat Sumut seperti Nias, dan Sibolga juga dipasatikan naik mencapai dua hingga tiga meter.

Mega memperkirakan badai ini bertahan hingga dua sampai tiga hari ke depan. Ia mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah, karena kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan, dan membahayakan karena mengancam kerusakan fasilitas umum.

“Wilayah yang paling mengalami dampak dari badai tersebut adalah wilayah Aceh dan Sumut. Namun di wilayah Aceh cenderung terjadi hujan yang tinggi selain angin kencang karena wilayah tersebut berada lebih dekat ke pusat badai,” katanya.(mad)