Serambi MIHRAB
Masjid Baburrayyan Kebanggan Nagan Raya
MASJID Besar Baburrayyan, Jeuram, Kecamatan Seunagan merupakan masjid kebanggaan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya. Pembangunan
Mengingat pembangunan masjid lama dengan kontruksi tiang yang berasal dari rel kereta api dan susunan batu bata, tidak lagi layak dan tidak cocok digunakan karena kontruksinya yang kurang baik. Sehingga menyebabkan para jamaah yang beribadah tidak nyaman ketika berada di dalam masjid.
Kemudian, panitia bersama sejumlah tokoh terkemuka di wilayah ini, sekitar tahun 1987 lalu dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati Aceh Barat yang saat itu dijabat oleh Bupati Malik Ridwan Badai SH. Pembangunan masjid yang kini berdiri megah ini persisnya berada di bagian belakang masjid lama dengan kontruksi dua lantai.
Masjid yang terletak di pusat Kota Jeuram ini mempunyai luas perkarangan mencapai 2 hektare dan luas bangunan mencapai 576 atau memiliki panjang dan lebar yakni 32x28 meter dan bisa menampung sekitar 1.500 jamaah. Dana pembangunan Masjid ini terkumpul dari sumbangan masyarakat, anggaran pemerintah baik kabupaten dan provinsi, serta sumber-sumber lainnya.
Masjid Baburrayyan dibangun dua lantai yang arsitekturnya dirancang dengan konsep terbuka, transparan, sejuk, dan dikelilingi pagar. Proses pembangunannya dilakukan secara bertahap sejak tahun 1987 hingga tahun 2013 ini.
Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi di setiap bagian hingga saat ini, apalagi arsitek masjid ini juga dirancang oleh dua orang putra asli Nagan Raya masing-masing Ir Tripoli dan Ir Imran.
Shalat Jumat perdana dilaksanakan sekitar pertengahan tahun 1996 dengan imam chik dipimpin oleh Tgk H A Rani. Setelah itu secara resmi kegiatan shalat lima waktu di masjid ini mulai diaktifkan serta berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Pemberiaan nama untuk masjid ini juga baru dikukuhkan dalam tahun 2013 ini setelah sejumlah pengurus masjid dan pihak kecamatan melakukan musyawarah guna menentukan pemberian nama rumah ibadah ini, dengan nama Baburrayyan.
Tak hanya itu, setelah kawasan ini berpisah dari Kabupaten Aceh Barat menjadi Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2002 lalu. Di lokasi masjid ini kerap dijadikan sebagai ajang perhelatan akbar seperti peringatan hari besar Islam (PHBI) serta kegiatan keagamaan lainnya.
Tak jarang, masjid ini juga kerap digelar kegiatan ceramah agama, bahkan ajang untuk memberikan hukuman cambuk bagi pelanggar syariat Islam bagi pelaku maisir (judi) juga sudah pernah dilakukan.
Hingga sekarang ini, masjid yang berdiri kokoh dan megah di tengah-tengah masyarakat di Jeuram, Kabupaten Nagan Raya ini menjadi kebanggaan tersendiri dari masyarakat setempat. Selain menjadi pusat kegiatan keagamaan pemerintah, masjid ini untuk sementara tetap menjadi masjid kabupaten (agung) sebelum masjid agung yang saat ini dibangun di Kompleks Perkantoran Suka Makmue tuntas dibangun.(dedi iskandar)