Serambi Property
REI Gandeng Pemkab/Kota
Organisasi RealEstat Indonesia (REI) Provinsi Aceh akan segera menggandeng pemerintahan kabupaten/kota untuk pembangunan rumah murah bersubsidi
* Rencana Pembangunan Perumahan Murah
BANDA ACEH - Organisasi RealEstat Indonesia (REI) Provinsi Aceh akan segera menggandeng pemerintahan kabupaten/kota untuk pembangunan rumah murah bersubsidi. Dari 23 kabupaten/kota, kemungkinan hanya kawasan Banda Aceh yang tidak memungkinkan pembangunan rumah, seiring harga tanah masih tinggi.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan para anggota REI Aceh di Tower Coffee 2, Banda Aceh pada Selasa (4/6/2013) sore lalu. Ketua REI Aceh, Zulfikar SE AK menyatakan rencana pembangunan rumah murah harus mampu direaliasikan dan pemkab/pemkot juga harus memberi dukungan penuh.
“Kerjasama REI dengan pemerintah daerah harus lebih digencarkan, sehingga sebagai organisasi yang khusus membidangi perumahan, akan mampu menyediakan rumah dengan harga terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan tetap,” ujarnya.
Seperti diketahui, rumah bersubsidi dari pemerintah pusat dipatok Rp 88 juta/unit, dengan cicilan tidak sampai Rp 1 juta/bulan untuk jangka waktu 10 tahun. Bahkan, dengan uang muka Rp 8,8 juta atau 10 persen dari harga jual, maka para PNS bergolongan kecil juga akan mampu memiliki rumah sederhana dan asri ini.
Zulfikar menegaskan, rumah murah telah menjadi program prioritas REI Aceh selama kepemimpinannya untuk tiga tahun ke depan. Dia berharap, Pemerintah Provinsi Aceh dapat memasukkan program rumah murah dalam APBA 2014 mendatang, termasuk pemerintah kabupaten/kota.
Sehingga, sebutnya, warga berpenghasilan rendah juga akan bisa memiliki rumah dan seharusnya juga dimasukkan sebagai program jangka menengah pemerintah Aceh. Sedangkan untuk rumah kaum dhuafa, yang seluruhnya bantuan dari pemerintah, seharusnya diserahkan ke organisasi perumahan ini, bukan kontraktor, sehingga target yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
Dalam pertemuan yang dihadiri 13 pengurus REI Aceh, mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, sebagian wakil ketua dan wakil sekretaris juga mengemuka tentang pembenahan organisasi. Seperti kantor sekretariat, keanggotaan dan lainnya.
Sementara itu, Zulfikar mengakui sejumlah bupati di Aceh memberi respon positif atas rencana pembangunan rumah murah, khususnya bagi PNS golongan rendah. Dia berharap, kerjasama antara REI dengan Pemkab/Pemkot nantinya dapat dituangkan dalam sebuah MoU (Nota kesepakatan).(muh)
yang hadir
* Ketua: Zulfikar
* Sekretaris: Rusydi Syahabuddin
* Bendahara: Muckhtar Yusuf
* Wakil ketua: Hanansyah, Zardan Araby, Adhi Sulaiman Majid, Akmal,
* Wakil Sekretaris: Muhammad Nur, Yaviz Al Akbar, Imam Mahfud, Zulkarnaen, Ihsan Sahim
* Wakil Bendahara: Zulkifli