Tim Gabungan Tembak Bius 8 Sapi Berkeliaran

BLANGPIDIE - Tim gabungan yang terdiri Satpol PP, POM/TNI/Polri, dan camat, Jumat (7/6) malam merazia ternak yang berkeliaran malam hari di Susoh dan Blangpidie, ibu kota Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Dalam razia yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh itu, tim menembak menggunakan obat bius terhadap delapan ekor sapi.

Kepala Satpol PP dan WH Abdya, Muddasir SPd dihubungi Serambi, Sabtu (8/6) mengatakan, sejak Jumat (7/6) malam pihaknya bersama POM, TNI/Polri dan BKSDA sudah melakukan razia dalam rangka penertiban hewan ternak yang berkeliaran pada malam hari.

Dalam razia yang berlangsung mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 04.30 WIB, tim berhasil menangkap delapan ekor ternak sapi dengan cara ditembak bius. Enam ekor ditembak di kawasan Pulau Kayu dan Ujung Padang, Susoh, sedangkan dua ekor lainnya di tembak bius di kawasan kotaBlangpidie. “Sapi-sapi yang berkeliaran itu kini sudah diamankan di salah satu kandang di kompleks Cemara Indah, Desa Padang Baru, Susoh,” katanya.

Dijelaskan, sesuai dengan Qanun Nomor 8 tahun 2008 Tentang Penertiban Ternak, dinyatakan, bahwa, bila dalam waktu 1x24 jam ternak yang sudah diamankan itu tidak diambil oleh pemiliknya, maka dikenakan denda Rp 100.000 untuk kerbau/lembu, dan Rp 25.000 untuk kambing tiap hari .

Bahkan jika dalam waktu 10 hari tidak juga diambil oleh pemiliknya, maka hewan tersebut dilelang, dan uangnya dikembalikan kepada pemilik setelah pemotongan biaya administrasi. “Ini dilakukan sebagai sikap untuk memberi efek jera kepada masyarakat agar senantiasan menjaga ternak piaran supaya tidak lagi dilepaskan di sembarang tempat,” katanya.

Karena itu, pihaknya mengimbau pemilik ternak agar benar-benar menjaga  dan tidak membiarkan berkeliaran pada malam hari sehingga mengganggu kenyaman orang lain. “Razia penertiban ternak itu akan terus dilakukan di kecamatan-kecamatan lain sesuai anggaran yang tersedia,” pungkasnya.(az)