Menatap Aceh
Bukit Historis Nan Eksotis
DINAS Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Lhokseumawe mengklaim bukit Semen, di Desa Paloh Batee, Kecamatan Muara Dua
DINAS Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Lhokseumawe mengklaim bukit Semen, di Desa Paloh Batee, Kecamatan Muara Dua, sebagai bukit tertinggi di Kota Lhokseumawe. Bukit ini memiliki ketinggian 106 meter di atas permukaan air laut, pada koordinat 50 10' 30" Lintang Utara, dan 0970 5' 52" Bujur Timur.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dishubbudpar Lhokseumawe beberapa waktu lalu, bukit ini ternyata bukan hanya sekadar paling tinggi di Lhokseumawe, tapi juga menyimpan segudang sejarah penting. Bukit ini telah memainkan peranan penting sejak masa Kerajaan Samudera Pasai, Aceh Darussalam, hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Untuk masa kerjaan Pasai, di lokasi itu ada bukti sejarah merupakan sebuah makam keturunan raja Pasai, yakni makam Putri Mardum Pria yang merupakan adik dari Ibrahim Tapa, bersama makam sejumlah penjaganya. Sayangnya, kuburan penuh sejarah ini tidak terawat sama sekali.
Sedangkan masa Kolonial Belanda, bukit ini memainkan peranan sebagai lokasi pengintaian terhadap pergerakan musuh. Hal ini dibuktikan adanya sebuah tembok yang diperkirakan dibangun beberapa abad lalu. Serta ada sejumlah tulisan sandi-sandi yang diyakini sejumlah pihak adalah sandi dari serdadu Belanda.
Dengan adanya sejumlah bukti sejarah, sudah tentu bukit tersebut sangat layak menjadi lokasi wisata di Kota Lhokseumawe. Apalagi, kawasan perbukitan ini juga menyajikan pemandangan nan indah bagi para pengujung. Sebagai bukit tertinggi di Lhokseumawe, Bukit Semen juga dinilai sangat cocok untuk kegiatan mengamati anak bulan dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Foto dan teks: Saiful Bahri