Pilkada Subulussalam
Kisruh Mereda, Timses Pun Bergerilya
AGENDA Pilkada Subulussalam yang sempat beberapa kali tertunda, akhirnya betul-betul berjalan
AGENDA Pilkada Subulussalam yang sempat beberapa kali tertunda, akhirnya betul-betul berjalan. Hal ini ditandai dengan mendaftarnya enam pasangan bakal calon, termasuk para pihak yang selama ini terlibat dalam tolak tarik jadwal pilkada.
Kisruh regulasi yang sempat membingungkan warga Kota Sada beberapa waktu lalu, mulai mereda, berganti dengan semaraknya pembicaraan seputar figur-figur yang akan berlaga. Bahkan, para kandidat dan tim sukses, mulai bergerilya menebar pesona dengan berbagai cara.
Amatan Serambi dalam dua hari terakhir, isu pilkada menjadi topik paling hangat di warung-warung kopi dan tempat berkumpul warga. Para pengamat politik dadakan bermunculan memperbincangkan sosok yang mereka jagokan.
Peningkatan eskalasi politik di Kota Sada ini sangat terasa ketika KIP merevisi jadwal pilkada dan terus melaksanakan tahapan hasil pleno, Kamis (27/6) lalu. Keraguan warga terhadap jadwal pilkada pun akhirnya terjawab menyusul mendaftarnya enam pasangan balon ke KIP Kota Subulussalam.
Beberapa kandidat dan timsesnya juga mulai bergerilya untuk meraih dukungan masyarakat. Mereka memanfaatkan, bahkan menggelar berbagai kegiatan sosial sebagai ajang menyosialisasikan diri. Sejumlah rumah penduduk pun tak luput dari sasaran untuk dijadikan sebagai media sosialisasi para kandidat.
Peningkatan suhu politik ini juga terasa di dunia maya. Sejumlah kandidat dan timsesnya menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk menyosialisasi diri dan program-program unggulan. Grup-grup pendukung pasangan tertentu pun bermunculan di media sosial Facebook.
Sementara, sejumlah masyarakat yang ditanyai Serambi mengaku sudah bosan dengan janji-janji kandidat. Bagi mereka siapa pun pemimpin tidak masalah, yang penting bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Seperti disampaikan Ramlah. Wanita yang saban hari bekerja sebagai buruh tani ini berharap pemimpin di Subulussalam tidak hanya sekadar pintar berjanji.
Menurutnya bercermin dari masa lalu begitu banyak masyarakat yang kecewa, setelah apa yang menjadi tujuan para kandidat tercapai, lalu lupa dengan janji dan apa yang diharapkan oleh masyarakat. “Siapapun pemimpin kami ini begini-begini sajanya, karena semua sama, kalau sudah terpilih lupa sama rakyat, kami hanya perlu saat pilkada dan pemilu,” ungkap Ramlah.(khalidin)