JCI Aceh, dari Warkop ke Fansclub

PENDUKUNG ‘Si Nyonya Besar’ di Indonesia membentuk Juventus Club DOC Indonesia, atau sering disingkat JCI. Di Indonesia, klub ini secara resmi dideklarasikan pada tanggal 28 Juli 2006. JCI dibentuk berawal dari masa-masa sulit yang dihadapi Juventus pada tahun 2006. Karena mencintai, maka seiring berjalannya waktu, member JCI juga terus bertambah.

Di Aceh sendiri, JCI berawal dari sering nonton laga Juventus di warung kopi (warkop) Simpang Surabaya, Banda Aceh. Beberapa anak muda yang terdiri dari Eko Deni Saputra, Zachlul Adinda, Zulfadhly Fauzi, Arfandi Dharma Putra, Riski Fadjri, M Rizal Paluvi, Andika, Ahmad Fadhil, Dian Wahyudi, Aris, Aidil, Rizki Fauzi, dan T Haris berinisiatif, membentuk satu komunitas bagi para pecinta klub dari Negeri Pizza, Juventus. Nama yang diberikan Juventus Club Indonesia Chapter Aceh (JCI Aceh).

Pada periode tahun 2009-2010, untuk menonton siaran Liga Italia publik hanya bisa menyaksikannya di warung-warung kopi tertentu yang memiliki saluran berbayar True TV (sering disebut TV Thailand), lain dibandingkan Liga Inggris yang pada saat itu disiarkan langsung oleh stasiun TV swasta. Kondisi itulah yang membuat pecinta Juve di Aceh kerap nonton bareng hingga akhirnya berkomitmen membentuk sebuah komunitas.

JCI Aceh dideklarasikan pada tanggal 24 Oktober 2010. Hingga tahun 2014 ini, member JCI Aceh yang telah bergabung sekitar 300 orang dari berbagai usia maupun golongan jabatan dan merupakan komunitas fans club salah satu terbesar di Aceh.

Kegiatan perdana komunitas ini yang merupakan torehan tinta emas sejarah Juventini Indonesia Chapter Aceh adalah launching pendirian Komunitas Fans Club JCI Aceh yang diselenggarakan di The Palace Cozy Corner, Beurawe, Banda Aceh. Dengan visi ‘Menjadi Komunitas Pendukung Juventus yang solid, kreatif dan inspiratif’.(adi)