Serambi Property
Apersi Pusat Kukuhkan Pengurus Aceh
Ketua Umum Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Pusat, Ir Eddy Ganefo MM mengukuhkan para pengurus Apersi Aceh
* Rumah Murah Terus Dipacu
BANDA ACEH - Ketua Umum Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Pusat, Ir Eddy Ganefo MM mengukuhkan para pengurus Apersi Aceh di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Sabtu (8/2) pagi. Organisasi perumahan satu ini akan tetap memacu pembangunan rumah murah di seluruh wilayah Aceh.
“Kami akan terus berupaya menyediakan rumah murah layak huni bagi masyarakat Aceh berpenghasilan rendah,” ujar Afwal seusai mengantar para delegasi DPD luar Aceh ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar. Dia menyatakan pengukuhan ini juga sebagai upaya menjalin silaturrahmi sesama anggota Apersi.
Acara yang dikemas sederhana, kemarin bertemakan: “Siap Membantu Pemerintah dan Masyarakat Aceh, Menyediakan Rumah dengan Harga Murah dan Layak Huni.” Juga dihadiri sekitar 100 undangan, termasuk dari perbankan, perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh atau Kota Banda Aceh.
Sebanyak delapan DPD dari berbagai wilayah Indonesia juga hadir yakni Jawa Barat, Banten, Bangkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sedangkan Apersi Pusat terdiri dari ketua umum, sekjen dan wakil ketua I.
Afwal yang telah ditetapkan sebagai Ketua Apersi Aceh sejak 2013 lalu juga dikukuhkan bersama 22 anggota, para pengembang perumahan murah di Aceh. Dia menyatakan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat Aceh sekitar 10.000 unit per tahun, dimana tidak sepenuhnya mampu disediakan pemerintah.
Disebutkan, para pengembang yang berada di bawah payung Apersi akan terus bekerja keras dalam membangun perumahan murah di seluruh Aceh, terutama menutupi kekurangan yang dibangun pemerintah. “Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, baik pemerintah sebagai pemilik regulasi, maupun perbankan sebagai pendukung dana,” ujarnya.
Dia mengakui, dukungan dari pemerintah daerah dan perbankan mulai membaik, tetapi harus ditingkatkan lagi. “Keseriusan pemerintah daerah dalam membantu pembangunan rumah murah, termasuk dari perbankan akan memudahkan para pengembang menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.
Sementara, Ketua Umum Apersi Pusat, Eddy Ganefo seusai mengukuhkan para pengurus Apersi Aceh lebih banyak memfokuskan pada regulasi pemerintah dan perbankan. Demikian juga saat memberi kuliah umum di Prodi Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi Unsyiah, sebelum kembali lagi ke Jakarta pada Sabtu siang.
Eddy menyatakan pemerintah daerah harus memberi kelonggaran dalam berbagai jenis perizinan, termasuk Badan Pertahanan Nasional (BPN) dalam pemecahan Sertifikat Hak Milik (SHM). Dia menjelaskan, harga rumah murah Rp 88 juta sebenarnya berharga Rp 120 juta/unit karena mendapat subsidi pemerintah.
Sementara itu, Apersi Aceh mulai membangun perumahan murah pertama di Nagan Raya pada 2013 sebanyak 200 unit di Ujung Fatihah, dan 225 unit di Alue Lhok dan di Aceh Tamiang. Pada tahun ini, Apersi Aceh menargetkan pembangunan 1.700 unit rumah murah yang tersebar di wilayah timur dan barat Aceh. Harga rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu, dipatok antara Rp 95 juta sampai Rp 115 juta/unit, tergantung lokasi.
Direncanakan 300 unit di Lamtrieng, Kutabaro yang telah mulai pembangunan, dan 350 unit di Punie, Mata Ie Aceh Besar. Kemudian 180 unit di Jeulikat, Lhoksumawe; 270 unit di Kp Jalan, Idi dan 150 unit di Sekarak Pasi, Tamiang.(muh)
rencana apersi
* 1.700 Unit rumah
* Tersebar di beberapa kabupaten
* Sebagian sudah mulai dibangun
* Pemesan terus berdatangan