Serambi Property

Apersi Khawatirkan Akuisisi BTN

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Aceh mulai mengkhawatirkan pengambilalihan atau akuisisi

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Apersi Khawatirkan Akuisisi BTN
Pembangunan rumah murah di Suka Makmue, Nagan Raya, kawasan pantai barat Aceh terus dipacu, walau BTN akan diakuisisi Bank Mandiri.

* Kredit Rumah Murah Terancam

BANDA ACEH - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Aceh mulai mengkhawatirkan pengambilalihan atau akuisisi Bank BTN ke Mandiri. Pembangunan rumah murah di Aceh, mulai dari pantai timur sampai barat Aceh bakal terancam, baik proses pembiayaan maupun KPR bersubsidi pemerintah.

“Bank BTN masih fokus pada pembiayaan dan KPR bersubsidi untuk rumah murah di Aceh,” jelas Afwal Winardi ST MT, Ketua Apersi Aceh, Sabtu (26/4). Dia menilai jika BTN diakuisi, maka KPR bersubsidi rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan hilang.

Dia menjelaskan, Bank Mandiri dikenal lebih fokus ke pembiayaan dan KPR rumah komersil atau menengah ke atas. Sehingga, BTN yang diketahui masuk ke seluruh sektor property selama ini, baik murah maupun komersil, akan hilang dan akhirnya, masyarakat yang akan membeli rumah murah secara kredit tidak akan bisa lagi.

“Rumah murah layak huni yang merupakan program pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat akan sulit dibangun lagi oleh pengembang Aceh, khususnya di bawah Apersi,” jelasnya. Dia berharap, pemerintah cukup memperbaiki kinerja BTN dan tidak perlu digabung dengan Bank Mandiri, walau memiliki saham mayoritas.

Dia mengakui, anggota Apersi Aceh yang mulai terjun dalam pembangunan perumahan murah mempertanyakan kelanjutan rumahnya, jika BTN jadi diakuisisi. “Dalam kondisi seperti ini, kita hanya mengharapkan kebijakan pemerintah yang lebih pro-rakyat, bukannya kalangang elit,” ujarnya.

Afwal juga memaklumi munculnya kekhawatiran para pengembang atas kelanjutan KPR subsidi dan bisnis property pada umumnya. Dia menjelaskan, para pengembang rumah murah yang mulai terjun dalam bisnis property murah dari tahun lalu sampai tahun ini hanya bisa menunggu kebijakan pemerintah.

“Kita di Aceh sudah serba kekurangan dalam hal sektor keuangan, baik pribadi maupun perbankan dan kesulitan makin bertambah dengan mengecilnya BTN jadi anak usaha Bank Mandiri,” katanya. Dia mengungkapkan, sejumlah pembeli rumah murah yang telah dibangunnya akan segera akad kredit dengan BTN dalam pekan depan.

“Jika BTN diakuisisi, calon pembeli rumah murah mau dibawa kemana, karena tidak ada lagi bank yang mau menerima,” urainya. Dia mengakui, sejumlah bank lainnya juga memberi KPR subsidi, tetapi belum sefokus BTN.

Dia menjelaskan, pembangunan rumah murah di Suka Makmue, Nagan Raya masih dilanjutkan, termasuk di Aceh Barat dan Kuala Simpang, Aceh Tamiang, serta pinggiran Banda Aceh atau Aceh Besar. “Saat ini, puluhan calon pembeli sedang menunggu akad kredit rumah murah,” ungkapnya.

Afwal berharap, rencana pembangunan rumah murah yang mencapai 1.000 unit lebih tetap dapat dilaksanakan, walau KPR subsidi akan sulit didapat nantinya. Seperti diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menjalankan dan menyusun proses akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

BTN akan menjadi usaha Bank Mandiri pasca akuisisi. Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, akuisisi dilakukan untuk memperkuat sektor pembiayaan perumahan di Indonesia. Tetapi, pada Rabu (23/4),

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengimbau para menteri yang menangani rencana pengalihan saham pemerintah di BTN kepada Mandiri untuk menunda pembahasan tersebut.(muh)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved