Pengerukan Batu Gunung di Meukek Ancam Pengguna Jalan
Pengerukan batu gunung di kawasan Gunong Tuwi perbatasan antara Gampong Blang Kuala dengan Desa Rot Teungoh

TAPAKTUAN - Pengerukan batu gunung di kawasan Gunong Tuwi perbatasan antara Gampong Blang Kuala dengan Desa Rot Teungoh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan kian meresahkan karena mengancam keselamatan para pengguna jalan.
Pasalnya, kegiatan pengerukan batu gunung tersebut dilakukan persis di sisi badan jalan nasional Banda Aceh-Medan dengan jarak sekitar 1 sampai 2 meter dengan kondisi lereng gunung yang terjal di atas badan jalan.
“Para pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut sangat merasa resah dan selalu dihantui perasaan khawatir karena melihat tumpukan batu-batu besar tersusun secara bebas tanpa penghalang di atas gunung yang sangat berdekatan dengan bahu jalan. Batu-batu yang ditumpuk secara serampangan itu sangat berpotensi ambruk atau jatuh ke badan jalan,” kata Khairuman, salah seorang pengguna jalan kepada Serambi, Rabu (30/4).
Diakuinya, selama ini masyarakat pengguna jalan dengan perasaan terpaksa harus melintas kawasan tersebut di bawah ancaman ambruknya tumpukan batu. Oleh karenanya, dia berharap Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait segera meninjau izin ekplorasi batu gunung di kawasan dimaksud.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Drs H Syamsulizar yang dikonfirmasi Serambi terpisah juga mengaku izin pengerukan batu gunung tersebut bukan masa periode dia menjabat sebagai Kepala Dinas Pertambangan, melainkan pada periode pejabat lama.
“Izin ada, cuma bukan saat periode saya. Sebenarnya saya sudah sampaikan kepada camat lama agar dibuat surat teguran yang dilayangkan ke bupati, kalau sudah ada surat baru kami bisa bertindak,” jelasnya singkat.
Pantauan Serambi, penempatan batu gunung dikawasan Gunong Tuwi itu terkesan sangat serampangan. Pasalnya, selain kegiatan pengerukan batu gunung tersebut dilakukan persis di sisi badan jalan nasional dengan jarak sekitar 1 sampai 2 meter, penumpukan batu gunung dimaksud juga tidak menggunakan pengaman, sehingga ketika terjadi gempa dan hujan lebat batu-batu tersebut sangat berpeluang ambruk ke badan jalan.(tz)