Divisi Utama
Pemain Persiraja Serbu Ruang Konferensi Pers
Bahkan dalam situasi tersebut suporter juga mengeluarkan kritikan
Laporan: Muhammad Hadi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Puluhan pemain Persiraja tiba-tiba menyerbu masuk ke ruang konferensi pers usai pertandingan berakhir di Stadion H Dimurthala, Lampinueng, Banda Aceh, Sabtu (3/5/2014). Laga tersebut dimenangkan PSPS Pekanbaru, 2-1.
Pemandangan tak biasa ini cukup mengejutkan puluhan wartawan yang belum sempat ke luar lapangan. Bahkan pihak kepolisian juga masuk untuk mengamankan situasi. Bersamaan dengan itu juga masuk puluhan suporter Persiraja, SKULL. "Wartawan jangan keluar dulu. Kami ingin menjelaskan kondisi yang sebenarnya. Mana pengurus Persiraja," teriak salah satu pemain.
Ternyata masuknya pemain Persiraja ramai-ramai untuk mengungkapkan kondisi tim selama ini. Mereka mengaku tak mendapat perhatian selama ini. Kontrak pemain tidak jelas dan mereka tak mendapatkan gaji. "Makan siang saja tadi baru dikasih jam 2 (pukul 14.00 WIB-red). Katering tak ada, gaji pemain tak jelas. Bagaimana mau main bola seperti itu. Bisa mati pemain kalau begini caranya," teriak pemain.
Bahkan dalam situasi tersebut suporter juga mengeluarkan kritikannya. "Kalau Panpel tak mampu, tenderkan saja, biar jelas hasil penjualan tiket," teriak Teuku Muffri, anggota SKULL.
Tak lama kemudian keluar Sekretaris Umum Persiraja, Said Mursal. Ia berusaha menjelaskan situasi yang dihadapi Persiraja. Kondisi memanaskan karena bek Persiraja Kurniawan kembali mengebrak meja. Ternyata Said Mursal juga merespon dengan mengebrak meja konferensi pers dengan saling tunjuk.
Sambil menjelaskan, Said mengaku dua anaknya sakit tetap mengurus Persiraja. "Saya mau gadaikan tanah untuk kasih uang ke tim. Kalau ada yang kasih uang saya serahkan sertifikat tanah. Tapi orang Aceh tak ada yang berani," ujar Said hingga membanting kacamatanya di atas meja hingga patah.
Direktur Teknik Persiraja, Zulkifli Alfat berusaha menenangkan situasi. Tak lama kemudian masing-masing ke luar dari ruangan dengan wajah kecewa.(*)