Belasan Warga Demo PT CPM
Belasan warga Desa Cibrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Kamis (19/6) pagi berunjuk rasa ke Workshop

* Protes Rumah Retak belum Ditangani
LHOKSUKON - Belasan warga Desa Cibrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Kamis (19/6) pagi berunjuk rasa ke Workshop (tempat kerja atau bengkel-red) PT Citra Panji Manunggal (CPM) yang berada di desa itu. Aksi protes tersebut dilakukan warga karena delapan rumah berkonstruksi beton yang diduga retak akibat getaran operasional alat berat perusahaan itu yang sedang mengerjakan proyek pemasangan pipa Aceh-Medan di kawasan tersebut hingga kini belum ditangani.
Amatan Serambi, sekitar pukul 07.15 WIB belasan warga sudah berkumpul di depan pintu masuk workshop perusahaan itu. Mereka membawa sejumlah spanduk yang antara lain bertuliskan ‘Jangan Jadikan Aceh seperti Kasus Lapindo, Pemda Bek Teungeut atas Nasib Rakyat”, ‘PT CPM, Exxon, Bupati harus tanggungjawab!!! Atas kerusakan rumah warga akibat CPM’. ‘Awas Mafia Proyek Incar Aceh dan Aceh Darurat Mafia.’
Mereka juga memblokir jalan masuk ke bengkel perusahaan itu dengan bangku, kursi dan kayu, serta merentangkan tali di depan pintu masuk tersebut. Aksi warga dikawal aparat Polsek dan Koramil Syamtalira Aron. Aksi itu sempat tegang, ketika seorang pekerja perusahaan tersebut dihadang warga saat hendak masuk dengan sepeda motor (sepmor). Kesal karena dihadang, pria itu menendang kursi yang diletakkan di depan pintu masuk tersebut.
Setelah Humas PT CPM, Soenartoh sekitar pukul 10.30 WIB tiba di lokasi, Kapolsek Syamtalira Aron AKP Suardi K memfasilitasi pertemuan pihak perusahaan dengan warga. “Saya fasilitasi pertemuan ini agar tak terjadi hal-hal yang tak baik. Kami sudah cek ke rumah warga memang ada yang retak, tapi kami belum tahu penyebabnya,” kata AKP Suardi. Dengan adanya pertemuan itu, ia berharap masalah tersebut segera selesai.
Koordinator Aksi, Zulfikar mengatakan, sudah dua bulan pihaknya menunggu, tapi tidak niat baik dari CPM. “Kami minta tuntutan kami segera dipenuhi. Jika tidak, kami akan terus berdemo dan memblokir jalan masuk ke workshop PT CPM. Sebab, warga sebelumnya sudah menyampaikan secara lisan dan tulisan kepada CPM, tapi tidak ditanggapi,” ujarnya.(jf)