Serambi Property

Apersi Buka Hunian Berimbang

Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Aceh mulai membuka perumahan dengan hunian berimbang

Editor: hasyim

* Rumah Murah dan Komersil

BANDA ACEH - Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Aceh mulai membuka perumahan dengan hunian berimbang, sesuai ketentuan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Kebijakan itu seiring akan berakhirnya rumah murah bersubsidi pada April 2015 mendatang.

Ketua Apersi Aceh, Afwal Winardi ST MT, Sabtu (21/6) menyatakan hunian berimbang dibangun di kawasan Punie, dengan jumlah 98 unit. Dia menjelaskan, dari jumlah itu, sebagian besar masih untuk rumah murah yang dibandrol Rp 118 juta/unit bertype 36 m2 dengan luas tanah 99 m2.

“Hunian berimbang ini untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat di dalam satu perumahan,” jelas Afwal. Dia menambahkan, kondisi ini dibuat agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) juga bisa menempati sebuah komplek perumahan yang juga dihuni kalangan menengah ke atas.

Dia menjelaskan, konsep hunian berimbang yang ditetapkan pemerintah, 1:2:3 yakni satu rumah mewah, dua rumah menengah dan tiga rumah sederhana atau murah yang disubsidi pemerintah. Afwal mengaku untuk pembangunan hunian berimbang masih terbatas di luar Banda Aceh, karena harga tanah di Banda Aceh masih tinggi.

Sehingga, sebutnya, hunian berimbang ditetapkan di kawasan Punie, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang berjarak sekitar 11 km dari Kota Banda Aceh. Sedangkan untuk dalam wilayah Banda Aceh, dia mengaku masih kesulitan, khususnya rumah murah yang dibatasi harga, antara Rp 105 sampai Rp 120 juta/unit.

Pada tahap pertama ini, katanya, sebanyak 15 unit rumah murah mulai dibangun dan 28 unit lainnya akan menyusul, karena masih menunggu persetujuan KPR dari BRI Syariah Banda Aceh. Disebutkan, rumah-rumah tersebut telah dipesan konsumen dan persetujuan mendapatkan KPR bersubsidi masih menunggu persetujuan bank.

Sedangkan untuk rumah bertipe menengah yakni 45 m2 juga akan segera dibangun yang dibandrol Rp 158 juta/unit dan type 54 m2 seharga Rp 250 juta/unit. Luas tanah untuk kedua type rumah ini 120 m2, sehingga masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut, ujar Afwal yang tetap komit membangun rumah murah untuk warga Aceh.

Dia mencontohkan, perumahan murah di kawasan Nagan Raya telah dibangun sebanyak 110 unit, tetapi pembiayaan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)  seperti jalan dan drainase dari Kemenpera belum juga turun. Dia berharap, dana dari Kemenpera tersebut segera cair, sehingga berbagai fasilitas pendukung perumahan dapat segera dinikmati para pembeli rumah.

Afwal mengaku pembangunan PSU dimulai Mei sampai September 2014, tetapi pihaknya belum mendapat panggilan dari Kemenpera. Dia menambahkan, seusai Idul Fitri akan dibangun lagi sebanyak 60 unit di Suka Makmue, Nagan Raya, dimana 17 unit telah dipesan konsumen dengan harga Rp 105 juta/unit atau naik dari Rp 88 juta/unit.

Sedangkan untuk pembangunan rumah murah di Meulaboh, Aceh Barat yang telah mendapat dukungan dari BTN Banda Aceh akan segera dilanjutkan lagi. Di kawasan ini, sebutnya, harga rumah dibandrol Rp 105 juta/unit dan sebanyak 20 unit telah siap bangun dengan KPR masih menunggu proses dari BTN Banda Aceh.

Dia berharap, proses KPR dari perbankan dapat dipercepat, sehingga kelanjutan pembangunan perumahan tidak terhenti. “Dukungan perbankan sangat diharapkan, agar pembangunan perumahan dapat berjalan lancar, sekaligus pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat tercapai secara bertahap,” katanya.(muh)


hunian berimbang

  •  Type 36/99  m2 Rp 118 juta
  •  Type 45/120 m2 Rp 158 juta
  •  Type 54/120 m2 Rp 250 juta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved