Massa Kembali Datangi Hotel Rajawali

* Minta Penyelesaian Masalah secara Adat

BANDA ACEH - Massa yang ‘menyerang’ Hotel Rajawali di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh pada Jumat (4/7), kembali mendatangi hotel tersebut, Sabtu (5/7). Kedatangan massa yang belakangan diketahui sebagai Tim Relawan Aceh (TRA), meminta agar perselisihan antara pemilik hotel, T Alamsyah dengan dua anggota TRA yang terjadi sehari sebelumnya, diselesaikan secara adat.

“Mereka datang dan meminta T Alamsyah segera menyembelih seekor lembu. Mereka juga meminta agar dua anggota TRA yang masih dirawat di rumah sakit akibat dikeroyok massa, diobati sampai sembuh. Terakhir, juga meminta pihak Hotel Rajawali memberikan uang kompensasi seikhlasnya kepada dua anggota TRA, saat pelaksanakan peusijuek nanti,” kata Kapolsek Kuta Alam, AKP Ibrahim Prades, kepada Serambi, kemarin.

Terkait permintaan itu, menurut Kapolsek, pihak Hotel Rajawali meminta tenggang waktu hingga Senin (7/7), untuk membicarakan persoalan itu --termasuk meminta bantuan daru anggota keluarganya.

Awalnya keributan antara T Alamsyah dengan dua anggota TRA terjadi di lokasi TPI Lampulo. Tapi, akhirnya merambah ke Hotel Rajawali milik almarhumah Cut Nur Asikin --mantan juru runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-- karena Alamsyah tinggal di hotel tersebut dan merupakan salah seorang pemiliknya.

“Sampai saat ini kasus yang dilaporkan Alamsyah kepada polisi masih diproses. Namun, jika sudah ada persetujuan nanti bahwa akan diselesaikan secara adat, maka kasus itu tak diproses lagi,” kata Ibrahim Prades.

Seperti diberitakan kemarin, puluhan massa tak dikenal ‘menyerang’ Hotel Rajawali. Aksi itu diawali keributan antara dua anggota kelompok itu dengan T Alamsyah (28), karena Alamsyah tak terima ikan miliknya diambil secara paksa oleh anggota kelompok itu di TPI Lampulo. Keributan terjadi di TPI, dan beberapa waktu kemudian terjadi lagi di hotel, menjelang buka puasa.(mir)