Pilpres 2014
Polri Simpan Data Hasil Pilpres
PADA hari pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) Rabu 9 Juli lalu, aparat kepolisian yang menjaga tempat pemungutan suara (TPS)
PADA hari pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) Rabu 9 Juli lalu, aparat kepolisian yang menjaga tempat pemungutan suara (TPS) juga mencatat hasil penghitungan suara di tingkat TPS. Namun Mabes Polri menyatakan data yang dihimpun dari seluruh TPS di Indonesia itu tidak untuk keperluan hitung cepat.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Frangky Sompie mengatakan data hasil penghitungan suara di masing-masing TPS itu akan dipakai sebagai data pendukung apabila ada anggota Polri yang diminta menjadi saksi atas sengketa hasil pilpres.
“Ketika ada permasalahan hasil pemungutan suara, catatan yang dibuat anggota Polri itu bisa digunakan sebagai bukti,” ujar Ronny di kantornya, Kamis (10/7). “Data itu bisa kami gunakan untuk memperkuat anggota kami dalam memberikan kesaksian manakala ada sengketa hasil pilpres,” imbuhnya.
Ronny menegaskan Polri mengumpulkan data hasil pilpres dari setiap TPS se-Indonesia bukan untuk bisa secepatnya mengetahui pemenang Pilpres 2014. “Pengitungan yang dilakukan polisi itu bukan bagian dari hitung cepat,” ujarnya.
Karena itu, Ronny memastikan bahwa informasi tentang hasil pilpres yang mendasarkan pada data Polri adalah informasi yang tidak benar. “Info yang beredar yang menggunakan kata ‘pencatatan dari kepolisian’, itu tidak benar,” kata Ronny.
Di kalangan wartawan, sejak Rabu malam hingga Kamis, beredar kabar bahwa Polri telah mengantungi data pemenang pilpres. Data tersebut dikumpulkan dari sekitar 270 ribu TPS di 33 provinsi di Indonesia.
Polri mengawal proses penghitungan suara mulai dari TPS, kelurahan, kecamatan, KPU daerah, hingga KPU pusat. Ronny mengatakan bahwa 254 ribu personel Polri bersama 23 ribu aparat TNI telah menyebar di berbagai tempat untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarki seusai hasil hitung cepat yang dirilis berbagai lembaga survei.
Ronny juga mengatakan, Polri juga menyiapkan pengamanan di 40 titik di Jakarta. Masing-masing titik dijaga sekitar 400 personel Brimob.
Ronny menambahkan, ada juga personil yang ditempatkan di satuan tugas untuk melihat perkembangan situasi dan siap ditempatkan di lokasi-lokasi rawan untuk tambahan penguatan dan pengamanan. “Sudah dua per tiga kami geser ke lapangan mendekati lokasi-lokasi yang seharusnya diamankan dan sampai saat ini situasi masih kondusif,” ujarnya seperti dikutip Kompas.com.(tribunnews)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |