Gangguan Proses Pikir Gejala Skizofrenia
gangguan jiwa ini kerap muncul di usia produktif yaitu 15-25 tahun
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Riset Kesehatan Dasar 2013 menemukan fakta satu hingga 2 orang dari 1000 orang atau 1,7 per mil mengalami gangguan jiwa berat, termasuk Skizofrenia (ODS). Sebenarnya apa Skizofreniaini?
Ketua Seksi Skizofrenia Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dr. A. A. Ayu Agung Kusumawardhani, SpKJ(K), , mengatakan, Skizofrenia merupakan suatu penyakit jiwa berat dan seringkali berlangsung kronis dengan gejala utama berupa gangguan proses pikir.
"Ini menyebabkan, penderita dalam berbicara sulit dimengerti, isi pikir yang tidak sesuai realita (delusi / waham), disertai gangguan persepsi panca indera yaitu halusinasi, dan disertai tingkah laku yang aneh, seperti berbicara atau tertawa sendiri," kata dr Ayu saat temu media Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 Living with Schizophrenia, Orang dengan Skizofrenia dapat Hidup Produktif di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Dikatakannya, gangguan jiwa ini kerap muncul di usia produktif yaitu 15-25 tahun, sehingga perlu mengenali gejala serta terapi sedini mungkin. Ini dilakukan agar bisa meningkatkan probabilitas pemulihan sempurna (recovery). "Konsep recovery saat ini masih dianggap terlalu jauh, padahal sangat diperlukan untuk kehidupan ODS dalam jangka panjang,' katanya.
Ia menyebut, prevalensi skizofrenia di Indonesia diprediksi akan bertambah dan jika ODS tidak mencapai recovery maka akan sangat membebani penderita, keluarga dan masyarakat, karena menunda waktu mereka untuk kembali produktif di masyarakat."
"Gejala psikotik awal Skizofrenia dapat menyebabkan ODS kesulitan berinteraksi serta menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan dunia luar. Hal ini tentunya akan mengganggu produktivitas dan kapasitas bekerja serta bersosialisasi di masyarakat," katanya.