Penembakan di Aceh

Siang Berdarah di Teuku Nyak Arief

PROF DR Dayan Dawood yang waktu itu Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, tewas setelah ditembak oleh dua orang

Editor: bakri

PROF DR Dayan Dawood yang waktu itu Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, tewas setelah ditembak oleh dua orang pengendara sepeda motor di Jalan Teuku Nyak Arief, kawasan Lampineng, Banda Aceh, Kamis 6 September 2001 sekitar pukul 14.50 WIB. Waktu itu Sang Profesor sedang dalam perjalanan pulang dengan mobil dinasnya, sedan Corona hitam BL 415 AH dari kampus Unsyiah Darussalam ke kediaman.

Menurut kesaksian Misran yang juga sopir korban, pelaku melepas dua tembakan yang mengenai kaca jendela belakang sebelah kiri. Lantas, tembakan yang diduga berasal dari senjata laras panjang itu mengenai pipi dan pundak kiri korban. Selepas menembak, dua pelaku langsung melarikan diri ke arah kota.

Sebelum meninggal, Dayan sempat dilarikan ke RSUZA Banda Aceh yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Tapi, tak lama berada di rumah sakit, korban meninggal dunia.

Dalam perkembangannya, sebagaimana pernah dilansir Majalah Tempo, pelaku pembunuhan Dayan Dawood teridentifikasi dari Kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Aceh Besar. “Pelakunya terbukti dari kelompok Gerakan Aceh Merdeka GAM wilayah Aceh Besar,” ujar Kasatserse Polda Aceh (waktu itu) Kombes Polisi Surya Darma kepada wartawan, Sabtu 29 Juni 2001.

Selain menangkap pelaku, kata Surya, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya lima senjata api laras pendek, proyektil senjata api, hasil laporan forensik, lima detonator, 32 amunisi.

Masih menurut Surya, tersangka utama yang melepaskan tembakan ke Dayan Dawood, yakni Ma, 27 tahun, tertangkap dalam sebuah penggerebekan di Desa Tanjung Selamat, Darussalam, Banda Aceh, Jumat 28 Juni 2001.

Juru Bicara GAM Wilayah Aceh Besar (waktu itu), Ayah Sofyan membantah tuduhan itu. Ia meminta pihak Polda Aceh membuktikan tuduhannya. “Tuduhan itu bukti ketidakberdayaan polisi Indonesia mengungkap pelaku pembunuhan Dayan Dawood yang sebenarnya,” kata Ayah Sofyan, sebagaimana dikutip dan dilansir Tempo News Room.

GAM, kata Ayah Sofyan, sama sekali tidak terlibat dalam pembunuhan beberapa tokoh penting di Aceh seperti mantan Rektor IAIN Ar Raniry Banda Aceh Prof Safwan Idris, Teuku Djohan dan beberapa tokoh lainnya. Sebaliknya, ia menuding mereka sebagai korban operasi intelijen TNI. Sebabnya, kata dia, mereka adalah tokoh-tokoh yang antimiliterisasi sehingga membahayakan pemerintah Indonesia.(litbang si/dbs/nas)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved