Boat Karam Dihantam Ombak
Boat pukat langga ‘Fortuna’ karam setelah dihantam ombak besar saat hendak masuk ke Tempat Pendaratan Ikan
LHOKSEUMAWE - Boat pukat langga ‘Fortuna’ karam setelah dihantam ombak besar saat hendak masuk ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Minggu (21/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tapi, proses evakuasi boat milik Pawang Bari, warga Ujong Blang termasuk menyelamatkan berbagai peralatan di dalamnya berlangsung sampai Senin (22/12) siang.
Informasi yang dihimpun Serambi, kemarin, boat tersebut pada Minggu sore baru pulang melaut dengan membawa ikan hasil tangkapan satu boks besar. Namun, sesampai di mulut kuala boat tak bisa langsung masuk karena air sedang surut. “Saat air surut boat pukat langga tak bisa masuk kuala karena sudah dangkal,” ungkap Halidin (53), nelayan setempat.
Saat boat itu ditambat di mulut kuala, tiba-tiba datang ombak besar dan langsung menghantamnya hingga membuat boat oleng dan bagian depannya menabrak batu tanggul. Setelah itu, secara perlahan-lahan boat tersebut karam. Seiring dengan kejadian tersebut, belasan nelayan dalam boat itu langsung terjun ke laut menyelamatkan diri. “Syukur, tak ada nelayan yang terluka,” tambah Halidin.
Ibrahim (55), nelayan lainnya menambahkan, evakuasi boat itu baru bisa dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB saat air di kuala mulai pasang. Evakuasi boat yang karam itu dilakukan dengan cara ditarik menggunakan boat-boat kecil hingga ke dalam kuala.
Pantauan Serambi, Senin (22/12) pagi, nelayan setempat bergotong royong menyelamatkan pukat yang dalam boat yang masih karam itu. “Harapan kami, pemerintah dapat mengeruk kuala ini. Sehingga kejadian serupa tak terulang lagi di masa mendatang,” harap Ibrahim.
Sementara itu, akibat angin dan ombak besar, nelayan di kawasan Ujong Blang, kemarin tidak melaut. Sebagian mereka hanya berkumpul di warung-warung kawasan TPI dan sebagian lainnya membersihkan boat. “Kami tak melaut hari ini karena cuacanya lagi ekstrim,” ujar Ricky, nelayan lainnya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian (DKPP) Lhokseumawe, Rizal mengakui SUDah mendapat laporan dari nelayan Ujong Blang terkait dangkalnya kuala di kawasan tersebut. Rizal berjanji akan mengatasi masalah itu pada tahun 2015 mendatang. “Tahun 2014, kita sudah mendapat bantuan berupa satu beko dari Pusat. Jadi, untuk tahun 2015 kita sudah ajukan dana untuk operasionalnya. Sehingga tahun depan kuala tersebut akan mulai dikeruk,” janjinya.(bah)