Cakrawala
GeRak Aceh: Jangan Cuma Bisa Gertak, tapi Berikan Hukuman
“Yang harus didorong bukan cuma gertak, mereka sudah kebal dengan gertakan, tapi berikan hukuman,” kata Askhalani...
lihat foto
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Koordinator LSM Gerakan Antikorupsi (GeRak) Aceh, Askhalani mengatakan pemberian sanksi kepada pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) berupa larangan keluar daerah tidak menimbulkan efek langsung terhadap peningkatan kinerja. “Harusnya berlaku reward and punishment,” ujarnya via telepon, Selasa (14/4/2015).
Dia menambahkan, pejabat SKPA di Aceh tak akan peduli dengan ancaman gubernur, seperti larangan ke luar daerah itu. “Yang harus didorong bukan cuma gertak, mereka sudah kebal dengan gertakan, tapi berikan hukuman,” kata Askhalani. Dia melanjutkan, hukuman yang dimaksud bisa dalam bentuk pemotongan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) bagi pejabat SKPA.
“Silakan kalau mau diberikan bonus atau reward jika prestasinya bagus. Jumlah TPK itu tidak sedikit, dua kali gaji besarnya,” ungkapnya. Menurutnya, hal itu akan memberikan dampak secara langsung kepada pejabat yang bersangkutan.
Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu mengupas Salam Serambi edisi Selasa 14 April 2015 yang berjudul “Kinerja SKPA, Kapan Baiknya?”. Program interaktif yang dipandu Host Nico Firza menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Nasir Nurdin.
Nasir menilai bahwa Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) selama ini tidak bekerja sepenuh hati. “Karena mereka yakin apapun yang diperbuat sama saja, juga bakal diganti. Jadi mereka tidak bisa bekerja total,” ujarnya.
Adapun ancaman Gubernur Zaini kepada pejabat SKPA yang keluar akan diberikan sanksi menurut nasir tidak efektif. “Ancaman itu efektif dalam meningkatkan popularitas gubernur saja, tidak memberikan solusi,” tandasnya. (*)
