VIDEO Suara Ngajinya Merdu, Masa Tahanan Ustadz Ini Dikurangi
"Saya mendapat bukti bahwa siapa yang mendakwahkan Islam dan membawa Al Qur'an, maka Allah akan menjaganya selama-lamanya,"
SERAMBINEWS.COM - Video seorang tahanan di penjara Malaysia yang melantunkan ayat Al Qur'an dengan suara merdu yang diunggah ke youtube telah menyita perhatian para netizen.
Tanpa mengenakan baju, sambil duduk memegang lutut pemuda ini terus melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan suaranya yang khas dan menyentuh hati siapa saja yang mendengarkannya.
Inilah video kisah perjalan seorang ustadz di Malaysia yang dijebloskan ke penjara karena tidak memiliki kelengkapan identitas sebagai warga negara yang sah di negeri itu. Namanya Ustadz Nafis Yaakub asal Kamboja.
Ketika berusia 16 tahun, remaja yang sudah hafal Al Qur'an ini mendapatkan tugas dakwah di Malaysia. Ia berceramah di beberapa masjid dan mengajar Alquran di Kota Bharu. Suatu malam, seperti dikisahkannya dalam pengakuan di video terbarunya di youtube, ia mengisahkan setelah mengajar Al Qur'an, Nafis merasa lapar.
Ia pun keluar untuk membeli makanan. Tiba-tiba, polisi menghampirinya. Ketika ditanya Identity Card atau KTP, Nafis pun jujur mengatakan dirinya tidak punya KTP. Ditanya paspor, ternyata paspor Nafis telah mati. Akhirnya polisi pun membawa Nafis ke mobil.
Karena tidak memiliki KTP dan paspornya sudah tidak berlaku lagi, Nafis kemudian ditahan. Ia dikurung selama enam bulan di penjara Macang, Kelantan.
Hidup di penjara tentu tidak enak, itu juga yang dialami Ustadz Nafis. Udara panas dalam penjara cukup menyiksanya. Ia melepas baju kemudian dijadikan bantal tidur alakadarnya. Saat jam makan tiba, ia kemudian membaca Al Qur'an, amalan yang menurutnya sudah rutin dibacakan semasa ia di luar penjara.
Suara merdunya itu, memancing para tahanan lain mendekat ke Ustadz Nafis untuk minikmati merdunya tilawah lelaki asal Kamboja ini. Di saat seperti itu, datanglah petugas pembawa makanan. Nafis merasa aneh, orang itu mengarahkan sesuatu di depannya. Ternyata ia direkam.
Sembilan hari setelah itu, rekaman tilawah Nafis beredar di masyarakat Malaysia. Masa tahanan enam bulan untuk Ustazd Nafis kemudian dikurangi menjadi empat bulan, ia pun mendapat kehormatan dimuliakan di dalam penjara untuk menjadi imam shalat dan mengajar ngaji para tahanan di penjara tersebut.
Gara-gara dipenjara Nafis menjadi sangat terkenal. Video tilawahnya yang merdu tersebut diunggah di Youtube dan disebarkan oleh banyak akun. Di tanah air, video ini juga beredar dan dibagi di berbagai grup sosial media. Video ini telah ditonton oleh jutaan orang dari berbagai negara, bahkan di salah satu akun video ini telah dilihat sebanyak 1,434,531 kali.
Di bawah ini video pengakuan Ustadz Nafis setelah keluar dari penjara
Keluar dari penjara, nama Nafis Yaakub berkibar. Ia diminta menjadi imam dan mengajar di beberapa masjid di Malaysia. Tetapi karena orang tuanya sakit, ia pulang ke Kamboja untuk menjaga keduanya. Tepatnya di Kampung Petra, Phnom Penh, Kamboja.
"Suatu saat saya ingin kembali ke Malaysia, tetapi saya haru menjaga orang tua saya dulu," kata hafidz yang biasa membaca enam juz per hari ini.
Di beberapa akun youtube, juga diinformasikan bahwa suara merdu ustadz ini sudah bisa dinikmati dalam bentuk CD yang sudah dirilis beberapa waktu lalu. Hasil penjualan CD itu, seperti dikatakan Ustadz Nafis akan digunakan untuk membangun pondok pesantren tahfidz di kampung asalnya di Kamboja.
"Saya mendapat bukti bahwa siapa yang mendakwahkan Islam dan membawa Al Qur'an, maka Allah akan menjaganya selama-lamanya," kata ustadz Nafis seperti ia jelaskan di video berjudul "di SEBALIK merdunya ada MAKNANYA".