Cakrawala
Katanya Sabang Itu Strategis dan Potensial, kok Airnya Macet?
“Menilik sejarah Sabang, banyak kapal asing yang singgah di situ untuk membeli air. Jika melihat realitas hari ini, sungguh sebuah ironi,”
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Masalah air macet di kawasan Iboih Sabang mengundang beragam komentar miring dari masyarakat terkait keseriusan Pemko setempat. T Mirza, seorang penelepon yang berdomisili di Banda Aceh mengatakan, Pemko Sabang jangan pernah melupakan sejarah.
“Menilik sejarah Sabang, banyak kapal asing yang singgah di situ untuk membeli air. Jika melihat realitas hari ini, sungguh sebuah ironi,” ujar dia. Mirza menyebutkan, Danau Aneuk Laot memiliki potensi air yang besar, pihaknya pernah melakukan penelitian di situ. “Kami dulu pernah meneliti, ternyata air danau itu bukan berasal dari mata air, melainkan uap, karena danau itu dikelilingi lautan,” paparnya.
Sementara itu penelepon lainnya, Wati, mengatakan Sabang merupakan tujuan utama wisman berkunjung ke Aceh. “Wisatawan mancanegara di Banda Aceh itu cuma buang keringat aja, tujuan utamanya Sabang,” ujar dia. Masih menurutnya, Dinas Pariwisata Aceh kalah cepat dengan para blogger dalam mempromosikan wisata Sabang.
Lain halnya Anwar, warga kota Sabang ini menduga berlarutnya masalah pipa ini disebabkan oleh kualitas pipa yang “cilet-cilet”. “Lama-kelamaan Sabang akan ditinggal wisatawan kalau begini terus. Pipa yang dipasang tidak berkualitas kayaknya,” ujar Anwar. Apalagi katanya, even tahunan "Sabang Fair" tidak lama lagi bakal dihelat.
Dalam Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu, tim mengupas Salam Serambi edisi Senin, 20 April 2015 yang bertajuk “Krisis Air di Iboih Jangan Disepelekan”. Program yang dikemas secara interaktif itu dipandu Host Nico Firza dan menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Nasir Nurdin.
Nasir mengatakan, Sabang sebagai kawasan tujuan pelancong domestik dan mancanegara, menjadi barometer suksesnya pariwisata Aceh. “Kita malu jika ini menimbulkan citra jelek bagi pariwisata Aceh, Sabang menjadi barometer, sedangkan Iboih merupakan tujuan favorit wisatawan, kita harap Pemko Sabang tidak main-main,” ujarnya, Selasa (21/4/2015).
Masalah pipa air yang putus tertimbun longsor di Ujung Murung itu sudah berlangsung sejak Februari lalu, namun menurut Nurdin, waktu pengerjaannya, seharusnya, bisa lebih cepat. “Kalau kita serius, masalah ini bisa diatasi dalam waktu seminggu. Bagi saya, ini sudah di luar kewajaran,” imbuhnya.
Dia menambahkan, masalah yang tak kunjung terselesaikan ini menimbulkan beragam tanggapan dan dugaan dari masyarakat. “Wajar saja jika masyarakat berpikir macam-macam. Ada dugaan pipa yang dipasang itu tidak sesuai standar medan, ini wajar dan saya rasa ini perlu dijawab,” tandasnya. (*)