Breaking News

Cakrawala

Mukminan: Hujan Lebat Bukan Alasan Jalan Boleh Tergenang Air

Selain itu, Mukminan menjelaskan, drainase yang dibangun dari dana hibah Perancis itu memiliki diameter yang cukup besar, bisa menimbulkan...

Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/MISRAN ASRI
Hujan deras mengakibatkan sepanjang ruas Jalan KH Ahmad Dahlan, Banda Aceh, dipenuhi air setinggi lutut orang dewasa, Minggu (26/4/2015). Warga mengeluhkan drainase tidak berfungsi dengan baik, sehingga setiap hujan deras kawasan tersebut langsung tergenang. 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota DPRK Banda Aceh, Mukminan SE mengatakan, hujan yang lebat bukan pembenaran atas genangan air di beberapa ruas jalan di kota Banda Aceh. “Itu bukan pembenaran terjadinya genangan air, kita menuntut komitmen pemerintah kota untuk segera memperbaiki ini,” ujarnya.

Ditambahkannya, genangan air di beberapa ruas jalan padat pedagang itu merupakan permasalahan lama yang seharusnya dipetakan. “Kita harus punya peta jaringan drainase agar mudah dilakukan maintenance (pemeliharaan) dan evaluasi. Dan semua jaringan drainase tersebut harus terkoneksi dari hulu ke hilir,” jelas dia.

Selain itu, Mukminan menjelaskan, drainase yang dibangun dari dana hibah Perancis itu memiliki diameter yang cukup besar, bisa menimbulkan masalah baru. “Masalah lainnya, diameter drainase yang besar itu dikhawatirkan menimbulkan korban masyarakat, apa Pemko tak punya inisiatif untuk bikin penutupnya?” Ungkapnya.

Sementara itu, seorang penelepon dari Seulimum yang berpartisipasi dalam program Cakrawala SerambiFM 90,2 Mhz, Muhsin mengatakan, semua pihak jangan hanya bisa beropini dan saling menyalahkan dalam persoalan banjir ini. Dia bahkan mengkritisi ulasan narasumber Cakrawala, Mukminan yang dia anggap tidak efektif.

“Apa yang disampaikan Anggota Dewan tadi merupakan tindakan ‘menyerang’, kenapa tidak di dalam rapat khusus saja bersama walikota bilangnya, kenapa harus di ruang publik seperti ini, apa yang anda inginkan?” Tandasnya.

Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu mengupas Salam Serambi edisi Selasa 28 April 2015 yang berjudul “Hujan 30 Menit, Genangan Selutut”. Program interaktif yang dipandu Host Nico Firza menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Nasir Nurdin.

Nasir mengatakan, drainase di Banda Aceh sudah diperbaiki sekitar 2-3 tahun yang lalu, dengan memanfaatkan dana hibah Perancis. “Namun sekarang, beberapa titik sudah bermasalah lagi seperti di daerah jalan Safiatuddin dan KH Ahmad Dahlan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, permasalahan pada drainase kota ini sangat mempengaruhi citra Banda Aceh sebagai ibukota provinsi Aceh. “Kami di Serambi mengistilahkan ini seperti ‘tersumbatnya dubur kota’ yang merupakan permasalahan serius,” ujar Nasir. Walau demikian dia menekankan, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sangat diperlukan, setidaknya tidak memperburuk keadaan. (*)

Tags
banjir
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved