Pengungsi Rohingya

Ini Rincian Jumlah Manusia Perahu Terdampar di Julok

Ratusan manusia perahu itu diselamatkan nelayan Julok, Aceh Timur saat terombang-ambing di alut sekitar 27 mil dari garis pantai Julok...

Editor: Jalimin
SERAMBI/ZUBIR
Sejumlah anak Rohinya (Myanmar) bermain saat baru saja tiba ke penampungan sementara di Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa, setelah diselamatkan oleh nelayan di Perairan Langsa, Selat Malaka, Jumat (14/5) lalu. 

Laporan Yusmadi Yusuf | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA – Jumlah manusia perahu dari Bangladesh dan Myanmar yang diselamatkan nelayan di Julok, Aceh Timur masih simpang siur. Pasalnya, jumlah yang didata oleh pemuda Desa Simpang Lhee, Julok Aceh Timur mencapai 333 orang. Sementara data yang berkembang di kecamatan dan Dinas Sosial sebanyak 402 orang. Sebuah versi lagi menyebutkan, jumlah manusia perahu yang diangkut nelayan ke Meunasah Simpang Lhee berjumlah 349 orang. Kondisi mereka hampir sama dengan sebelumnya yakni mengalami sakit-sakitan akibat dehidrasi selama terombang-ambing di laut.

Informasi tersebut dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber, Rabu (20/05/2015). Ratusan manusia perahu itu diselamatkan nelayan Julok, Aceh Timur saat terombang-ambing di alut sekitar 27 mil dari garis pantai Julok.

Tarmizi, seorang warga Simpang Lhee, Julok melaporkan, dari jumlah yang didata oleh pemuda Desa Simpang Lhee sebanyak 333 orang. Namun, data ini bisa saja salah, karena data dari Dinas Sosial Aceh Timur mencapai 402 orang.

Sementara itu, Hasballah, juga warga Julok mengabarkan, data yang diterimanya berjumlah 349 orang. Gelombang pertama yang sampai di Julok 101 dengan rincian perempuan 26 orang, laki-laki 46 orang, dan anak-anak 30 orang yang tiba sekitar pukul 01.30 WIB. Sementara yang tiba sekitar pukul 08.30 WIB berjumlah 288 orang.

Ketua Pemuda Simpang Lhee, Safrizal mengatakan, karena banyaknya manusia dalam perahu yang hanyut itu, maka nelayan Simpang Lhee mengumpulkan sembilan boat untuk menjemput imigran itu di laut. “Kami menjemput sampai 9 boat, karena banyaknya orang,” kata Safrizal.

Informasi dihimpun Serambinews.com nelayan yang pertama kali menemukan manusia perahu tersebut Nurdin (61), dari Desa Simpang Lhee, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur. Saat itu, Nurdin, sedang menarik pukat, ia melihat sebuah buah kapal yang sedang terapung yang ditumpangi banyak manusia.

Melihat kondisi kapal yang hampir tenggelam itu, nelayan tersebut langsung memberikan bantuan dengan melempar makanan seadanya yang dibawa para nelayan melau. Lalu mereka membawa manusia perahu itu ke daratan. Sampai siang tadi, para imigran itu sudah dibawa ke Langsa untuk ditempatkan di SKB Aceh Timur di Langsa. Sehingga, bisa didata oleh Imigrasi yang berkantor di Langsa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved