Breaking News

Cakrawala

Pemerintah Aceh Lagi-lagi Salah Prediksi APBA, Ini Kata Ekonom

Kan sebelum bikin asumsi seharusnya ada komunikasi dengan pihak pusat, ini bukan matematik yang rumit...

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Jalimin
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/14.
Proyek PT Perta Arun Gas (PAG), anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang terintegrasi dengan proyek pipa transmisi gas Arun - Belawan tersebut dibangun untuk menyediakan gas bagi industri dan pembangkit listrik yang ada di Aceh dan Sumatera Utara. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kesalahan perhitungan APBA yang menyebabkan penghapusan 300 proyek, menurut Ekonom Aceh, Rustam Effendi merupakan hal yang memalukan. Terang saja menurutnya, yang terlibat dalam perancangan anggaran tersebut ialah para pakar yang seharusnya telah melakukan kajian yang mendalam terlebih dahulu.

"Saya bingung dan terkejut, kok bisa salah? Kan sebelum bikin asumsi seharusnya ada komunikasi dengan pihak pusat, ini bukan matematik yang rumit lo," Ujar rustam via telepon di program Cakrawala SerambiFM.

Dia mengaku pesimis Pemerintah Aceh dapat serius mengelola anggaran, buktinya, kesalahan yang terjadi di tahun sebelumnya kembali terulang. "Kalau hal kecil seperti ini juga salah, bagaimana mau membangun aceh? Tolong jangan dibuat asal-asalan, kesalahan di tahun lalu kembali terulang," jelas dia.

Dalam program interaktif Cakrawala SerambiFM, tim membedah tajuk Salam Serambi hari ini, Selasa (9/6/2015) yang berjudul "Arun Berakhir, Aceh Ngapain?" Hadir sebagai narasumber di studio, Sekretaris Redaksi Serambi Indonesia, Bukhari M Ali dipandu host Nico Firza.

Bukhari menjelaskan, tujuan diangkatnya topik ini ialah sebagai introspeksi Pemerintah Aceh terkait keseriusan dalam mengelola anggaran. "Kita hanya mengingatkan pemerintah bahwa kerja seperti ini tidak serius. Kita sudah tahu Arun itu tak beroperasi lagi, tapi kenapa dimasukkan lagi dalam APBA?" Ujarnya.

Sejalan dengan itu, penelepon yang berpartisipasi dalam program 1 jam itu, Dani mengaku kecewa dengan kinerja Pemerintah Aceh yang dinilai amburadul. "Pemerintah Aceh memang tidak kerja saya rasa, jadi kita tunggu saja habis masa pemerintahannya. Kita butuh pemimpin yang visioner, bukan yang coba-coba," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved