Breaking News

Martunis Wujudkan Mimpi di Portugal

Pemain muda Aceh yang telah dijadikan anak angkat megabintang Cristiano Ronaldo, Martunis, mulai merajut impian besarnya

Editor: bakri
Pemain muda Aceh, Martunis (tengah) ditemani Presiden Klub Sporting Lisbon, Portugal, Bruno de Carvalho (kiri) dan penerjemah diperkenalkan secara resmi sebagai pemain akademi Sporting Lisbon dalam sebuah malam peringatan ulang tahun Ke-109 klub tersebut di Lisbon, Portugal, Kamis (2/7). Foto/The Official Sporting Club Twitter Account 

* Resmi Berseragam Sporting Lisbon

BANDA ACEH - Pemain muda Aceh yang telah dijadikan anak angkat megabintang Cristiano Ronaldo, Martunis, mulai merajut impian besarnya untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Putra asal Tibang, Banda Aceh yang selamat dari amukan gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam ini kini resmi menjadi pemain akademi klub papan atas Portugal, Sporting Lisbon.

Klub yang juga menjadi tim profesional pertama ‘CR7’--julukan Cristiano Ronaldo itu memberi kesempatan kepada pemain jebolan Sekolah Sepakbola Real Madrid Aceh ini untuk berlatih sepakbola. Uniknya, Martunis akan memakai jersey dengan nomor punggung 28 di Akademi Sporting, nomor yang notabene adalah nomor punggung Ronaldo saat memulai karirnya di klub tersebut.

Seperti dilansir harian ternama Portugal, A Bola, Martunis secara terhormat diperkenalkan dalam acara Gala Honorary Sporting, Rabu (1/7) waktu setempat. Acara tersebut merupakan pengenalan secara resmi skuad serta jersey terbaru klub. Remaja kelahiran Banda Aceh, 10 Oktober 1997 yang kini berusia 18 tahun terlihat mengenakan jersey home Sporting Lisbon. Bergabungnya Martunis diumumkan secara langsung oleh Wakil Presiden klub Sporting Lisbon, Torres Pereira dalam acara yang juga bertepatan dalam peringatan ulang tahun Ke-109 klub tersebut yang dihadiri oleh ribuan orang.

Presiden Sporting Lisbon, Bruno de Carvalho memberi jaminan bahwa Martunis mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di Portugal. Bahkan pihak klub siap mewujudkan impian Martunis sebagai pemain profesional untuk menjadi kenyataan. “Martunis akan berada di akademi kami. Ini bagian dari pelayanan Sporting untuk pengembangan diri seorang pesepakbola juga seorang manusia. Mewujudkan mimpi seseorang menjadi nyata merupakan salah satu peran klub ini di masyarakat,” ujar Bruno.

Kesempatan langka ini tentu disambut gembira oleh Martunis. Karena kesempatan terhormat itu merupakan cita-citanya dari dulu. Ini layaknya impian menjadi kenyataan bagi dia, sehingga akan dimanfaatkannya sebaik mungkin. Apalagi, anak pasangan Sarbini dan almarhumah Salwa itu mengaku sangat senang berada di akademi yang pernah menjadi tempat berlatih Cristiano Ronaldo sejak usia 12 tahun.

“Saya senang berada di Sporting, yang merupakan mimpi saya. Ini kesempatan yang berharga buat saya. Viva Sporting,” kata Martunis, dilansir laman resmi Sporting Lisbon.

Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Joaquim Moreira De Lemos juga membenarkan, kalau Martunis saat ini sudah bergabung dengan klub papan atas Sporting Lisbon untuk berlatih sambil sekolah. Sporting Lisbon adalah klub sepak bola di Portugal tempat Cristiano Ronaldo dibina sejak remaja sebelum kemudian pindah ke Manchester United dan Real Madrid.

“Saya baru saja mendapat kabar bahwa Wakil Presiden klub Sporting Lisbon, Torres Pereira, secara langsung sudah mengumumkan bahwa Martunis sudah bergabung dan diterima untuk berlatih sambil belajar di klub itu,” kata Moreira De Lemos kepada kantor berita Antara di Jakarta.

Informasi yang beredar, Martunis bukan cuma sebatas menjalani trial di Akademi Sporting Lisbon. Tapi dia sudah menjadi bagian dari skuad resmi dari klub tersebut, sehingga berhak menerima honor dan boleh memakai fasilitas yang tersedia di Akademi Sporting Lisbon. Untuk tahap awal, durasi kontrak Martunis disebutkan selama satu tahun dengan opsi bisa diperpanjang pada tahun depan. Hanya saja info ini belum dapat klarifikasi resmi dari Sporting Lisbon.

Martunis sendiri sebelum bertolak ke Portugal pada Sabtu (27/6), kepada Serambi sempat menceritakan impiannya di sepakbola. Ronaldo, menurutnya, merupakan motivator terbesar bagi dia untuk terus belajar ilmu sepakbola. Cita-cita tertinggi Martunis adalah suatu saat bisa menjadi pemain sepakbola nasional. Dia juga sempat mengutarakan keinginan mendalam dia untuk menimba ilmu sepakbola di negeri kelahiran Ronaldo. “Saya juga ingin berlatih sepakbola di Portugal kalau memang ada kesempatan,” ujarnya kala itu. Dan keinginannya tersebut kini telah terpampang di depan mata.

Pendamping Martunis, Munawardi Ismail kepada Serambi, kemarin, mengatakan, selama ini dia terus berkomunikasi dengan Martunis untuk menghibur dan memberi semangat agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Karena cita-cita yang dikejarnya selama ini mulai menuju rel yang benar. “Martunis pergi sendiri ke Portugal, makanya perlu dihibur terus agar tetap bersemangat,” ujarnya.

Untuk diketahui, kehidupan Martunis mulai menarik perhatian kala dia bisa bertahan hidup 21 hari usai tsunami hingga ditemukan warga pada 15 Januari 2005. Ia diserahkan kepada kru televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Saat itu ia memakai seragam Timnas Portugal bernomor punggung 10 milik Rui Costa, dan bertahan di atas pohon mangrove. Dalam sekejap, gambar dan kisah Martunis yang masih mengenakan jersey Timnas Portugal beredar luas di sejumlah stasiun televisi Eropa. Disinilah nasibnya berubah hingga diundang Federasi Sepakbola Portugal pada Juni 2005.(adi/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved