Cakrawala

"Pemerintah Banda Aceh Ini Memang Suka Gali Lubang Tutup Lubang"

Terlebih lagi menurutnya, selain merusak estetika jalan, galian tersebut merupakan ancaman serius bagi pengguna lalulintas..

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBI/DEDE ROSADI
ILUSTRASI. 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bopeng atau lubang-lubang di beberapa titik di kota Banda Aceh memang bukan hal baru. Sebagian besar lubang merupakan tambalan dari lubang terdahulu, sementara sebagian lainnya adalah kerusakan jalan yang ditimbulkan dari penggalian pipa air dan listrik, maupun serat optik perusahaan telekomunikasi.

Seorang penelepon program Cakrawala, Feri mengatakan, kerusakan jalan akibat penggalian lubang sudah menjadi tradisi pemerintah kota. "Pemerintah Banda Aceh ini memang suka gali lubang tutup lubang," kata dia via telepon, Senin (27/7/2015).

Dia menyayangkan pengerjaan proyek yang sering merusak fasilitas umum lainnya seperti jalan nasional. "Galian itu seharusnya dilakukan sebelum jalan diperbaiki. Kan kasihan jalan yang sudah bagus lalu dirusak lagi dengan alasan galian pipa," jelas dia.

Terlebih lagi menurutnya, selain merusak estetika jalan, galian tersebut merupakan ancaman serius bagi pengguna lalulintas. "Masyarakat jadi ekstra hati-hati kalau di jalan, sebab tak jarang terjadi kecelakaan gara-gara lubang yang menganga itu," pungkasnya.

Sementara itu, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika yang menjadi narasumber tunggal pada program interaktif ini mengatakan, beberapa titik di kota Banda Aceh seperti di Simpang dodik dan Gampong Ateuk memang sedang dalam masa perbaikan.

"Seperti yang dikatakan Irwansyah, Anggota DPRK Banda Aceh, akibat proyek galian yang dikerjakan itu banyak jalan yang sebelumnya bagus kini jadi rusak, sebab material galian seperti tanah dan bebatuan ditumpuk di berem jalan," jelas Yarmen.

Kondisi ini kata dia, membuat masyarakat gerah dan cuma bisa pasrah. Keadaan yang sudah berlangsung lama ini sudah menjadi tradisi di kota Banda Aceh. "Kita apresiasi langkah Irwansyah itu. Jalan yang sudah mulus sebaiknya tidak dikoyak lagi, maka dari itu butuh perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik pihak-pihak yang terlibat," ujarnya.

Selain itu, Wawan, penelepon lainnya mengatakan, fenomena proyek seperti galian pipa di kota Banda Aceh mencerminkan kondisi pelaksana proyek itu. "Teman-teman pelaksana ini belum bekerja sesuai ketentuan, boleh dibilang mereka pelaksana amatiran," ujarnya.

Dalam program Cakrawala edisi Senin 27 Juli 2015, tim mengangkat topik Salam Serambi yang berjudul "Bopeng Jalan Kota bukan Kasus Baru."

Hadir di studio SerambiFM, Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika dan dipandu host Nico Firza. Program interaktif ini hadir dari Senin hingga Jumat pukul 10.00-11.00 WIB di frekuensi 90,2 Mhz, Lagu na Brita na. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved