HUT ke 70 RI
Upacara Taptu Digelar Dibawah Guyuran Hujan
“Walaupun hujan, tetapi kegiatan ini tetap kita laksanakan, sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap tanah air,”
Penulis: Mahyadi | Editor: Amirullah
Laporan Mahyadi | Takengon
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Meski hujan mengguyur, namun pelaksanaan upacara taptu dan pawai obor di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, tetap dilaksanakan, Minggu (16/8/2015) malam.
Taptu diserap dari bahasa Belanda taptoe (kependekan dari doe de tap toe)yang bermakna ’menutup keran (tap)’. Di negeri kita ’taptu’ acapkali disamakan dengan pawai obor yang biasanya diiringi dengan musik dari marching band.
Tradisi ini bermula sekitar abad ke 17, di mana penabuh genderang militer tepat pada pukul 9.30 malam
Para peserta upacara yang terdiri anggota TNI, Polri, pramuka dan Satpol PP, walau basah kuyub namun tetap semangat mengikuti upacara.
Pantauan Serambinews.com, pelaksanaan upacara taptu dan pawai obor sempat molor setengah jam lantaran kondisi cuaca yang diguyur hujan.
Tetapi sekitar pukul 21.00 WIB, upacara tetap dilaksanakan di bawah guyuran hujan. Namun, untuk kegiatan pawai berkekeliling membawa obor jalurnya dipersingkat, mengingat kondisi hujan yang semakin deras.
Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM, kepada Serambinews.com, usai upacara Minggu (16/8/2015) mengatakan, kegiatan upacara taptu dan pawai obor merupakan sudah bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia
“Walaupun hujan, tetapi kegiatan ini tetap kita laksanakan, sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap tanah air,” kata Nasaruddin. (*)
