Dua Korban Bentrok Singkil Dirujuk ke Banda Aceh

BANDA ACEH - Dua korban bentrokan antarkelompok di Desa Dangguran, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (13/10) dirujuk ke Banda Aceh, karena mengalami luka serius yang disebabkan terkena tembakan senapan babi. Kedua korban itu adalah Uyung (27) dan Salman (18) yang saat ini dirawat di RSU Zainoel Abidin dan RSUD Meuraxa.

Uyung dan Salman tercatat sama-sama warga Kecamatan Simpang Kanan namun dari desa berbeda. Uyung warga Desa Tanjung Mas sedangkan Salman warga Silatong.

Uyung dirawat di RSUZA setelah sebelumnya sempat dirujuk ke RSUD Meuraxa dari RSU Singkil. Sementara Salman dirawat di RSUD Meuraxa.

Jakfar (28), abang kandung Uyung, kepada Serambi membenarkan Uyung adalah korban insiden bentrok massa. Saat kejadian, adiknya berada dalam salah satu kelompok yang ingin membongkar rumah ibadah yang disebut-sebut tidak memiliki izin. “Pembongkaran itu sesuai dengan perjanjian. Nah, pas kami pergi, ternyata kelompok itu sudah persiapan matang, mereka menunggu kami dilengkapi dengan senjata pemburu babi. Adik saya kena senapan mereka karena berada di depan,” kata Jakfar.

Jakfar menjelaskan, adiknya terkena peluru senapan rakitan itu di bagian bahu. Saat itu Uyung dengan tujuh korban lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga. Setelah dirawat hingga Selasa sore, dokter menyarankan agar Uyung dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh untuk dioperasi, lantaran peluru masih bersarang di tubuhnya.

“Pada Selasa malam kami berangkat ke Banda Aceh dengan ambulance. Pertama Uyung dengan Salman dibawa ke RSUD Meuraxa, kemudian Uyung harus dirujuk ke RSU Zainoel Abidin karena harus dioperasi,” kata Jakfar.

Hingga Rabu sore kemarin, Serambi baru berhasil menemui keluarga Uyung. Sementara keluarga Salman belum berhasil ditemui. Namun, Humas RSUD Meuraxa, Intan kepada Serambi mengatakan, Salman terkena peluru di bagian perut sebelah kiri. Kemarin, ia langsung dioperasi di RSUD Meuraxa dan keadaannya sudah membaik.(sb)