Angka Kematian Ibu dan Bayi Menurun
Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain membantah terjadinya peningkatan kematian ibu
KUALASIMPANG – Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain membantah terjadinya peningkatan kematian ibu dan anak di Rumah Sakit Umum (RSU) Aceh Tamiang. Sebab, menurut Wabup, saat ini RS tersebut sudah mengefektifkan program rumah sakit saying ibu dan bayi.
Hal tersebut disampaikan Iskandar dalam sidang paripurna DPRK setempat, Jumat (23/10) menggapi tanggapan Fraksi Partai Aceh terhadap RAPBK Tamiang tahun 2016.
Dijelaskan, indikator kesehatan menurun MDGS adalah kematian ibu dan angka kematian bayi, bukan angka kematian anak. Sedangkan angka kematian ibu pada RSUD Aceh Tamiang pada tahun 2014 sebanyak lima orang, sedangkan kematian ibu pada tahun 2015 (Januari-September) sebanyak tiga orang.
Sedangkan untuk kematian bayi dibagi pada dua kategori yaitu kematian janin dalam kandungan dan kematian bayi. Untuk kematian janin pada kandungan, pada tahun 2014 sebanyak 40 janin dan tahun 2015 (sampai September) sebanyak 35 janin. Sedangkan kematian bayi pada tahun 2014 berjumlah 38 bayi dan tahun 2015 (sampai September) berjumlah 30 bayi. Dengan demikian kematian ibu dan bayi tahun 2014 di RSU Tamiang menurun.
Untuk mencegah kematian ibu dan anak, tambah Wabup, strategi yang dilakukan RSUD Tamiang adalah mengefektifkan program RS sayang ibu dan bayi dengan melaksanakan sepuluh langkah menuju perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna, termasuk mempersiapkan rumah sakit yang dapat memberi fungsi pelayanan 24 jam.
Mengenai obat, Wabup mengatakan, sejak tahun 2015 pihaknya sudah menggunakan e-catalog. Sehingga terjadi keterlambatan dan ketersediaan obat. Dikatakan, hal ini bukan terjadi pada RSUD Tamiang saja, tapi terjadi di seluruh Indonesia yang sudah menggunakan e-catalog.
Mengenai pungutan di sekolah, Wabup mengatakan, sepanjang disediakan anggaran yang cukup untuk terselenggaranya pendidikan bermutu. pungutan itu tak akan terjadi lagi. “Kami, harap DPRK dapat mengalokasikan biaya untuk sektor pendidikan yang cukup,” pungkasnya.(md)