Terungkap, Ini Nama Jenderal yang Jadi Dewan Komisaris Perusahaan "Perambah" Hutan

Hal ini diketahui usai Imam B. Prasodjo mengungkap dalam akun Facebooknya pagi ini, Rabu (4/11/2015) memposting foto ucapan selamat kepada Joko Widodo

Editor: Yusmadi
Facebook
Beberapa mantan pembesar di lembaga penegak hukum Indonesia duduk di dewan komisaris perusahaan perkebunan Wilmar 

Pada 1996 Martua berekspansi ke Malaysia dengan membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di sana.

Tak puas dengan itu, Martua mulai melirik bisnis hilir (produk turunan) yang lebih bernilai tinggi.

Pada 1998 Martua untuk pertama kalinya membangun pabrik yang memproduksi specialty fats.

Lalu pada tahun 2000 ia juga meluncurkan produk konsumsi minyak goreng bermerek Sania.

Selanjutnya, tahun demi tahun bisnis Martua makin membesar hingga menjadi salah satu perusahaan agrobisnis terbesar di Asia yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Per 31 Desember 2005, Wilmar memiliki total lahan perkebunankelapa sawit seluas 69.217 hektar, 65 pabrik, tujuh kapal tanker, dan 20.123 karyawan.

Wilmar mengekspor produk-produknya ke lebih dari 30 negara. Martua pun menjadi inspirasi pengusaha-pengusaha muda di Sumut yang ingin berhasil dan menapaki jejaknya.

Puncaknya, Martua mencatatkan Wilmar di bursa efek Singapura pada Agustus 2006 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2 miliar. (*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved