Mampukah Arab Saudi Bangun Gedung Pencakar Langit Tembus Awan?

Jeddah Tower yang direncanakan sebagai tertinggi di dunia, sudah mencapai 26 lantai dan dijadwalkan selesai 2020.

Editor: Faisal Zamzami
Jeddah Economy Company/Adrian Smith Gordon Gill
Architecture Kingdom Tower yang direncanakan setinggi 1 kilometer 

SERAMBINEWS.COM - Rekor menara terbesar, tertinggi, dan termahal di dunia yang dimiliki Dubai akan tersaingi oleh jirannya, Jeddah.

Kota di Arab Saudi ini akan membangun menara yang membutuhkan 5,7 juta kaki persegi dan 80.000 ton baja dengan tinggi satu kilometer.

Ikon Dubai, Burj Khalifa yang menjadi gedung tertinggi dunia terancam kehilangan gelar World Guiness Record jika Jeddah berhasil membangun Jeddah Tower.

Pembangunan diperkirakan menelan dana 1,23 miliar dollar AS. Jeddah Economy Company dan Investor Arab Saudi, Alinma telah menandatangani kesepakatan pembiayaan senilai 2,2 miliar dollar AS untuk membangun Kota Jeddah termasuk pencakar langit ini.

Jeddah Tower yang direncanakan sebagai tertinggi di dunia, sudah mencapai 26 lantai dan dijadwalkan selesai 2020. Sementara Burj Khalifa berdiri setinggi 2.716 kaki atau 828 meter.

Dengan dicapainya kesepakatan tersebut, mereka yakin dapat menoreh pencapaian baru yang belum pernah diraih sebelumnya.

Kesepakatan itu bakal melahirkan perkotaan kelas dunia yang menawarkan gaya hidup baru untuk semua kalangan.

"Jeddah mungkin memiliki ikon kota yang menarik semua lapisan masyarakat dengan layanan yang komprehensif dan multifungsi," kata Chief Executive Officer Jeddah Economic Company, Mounib Hammound.

(Jeddah Economy Company/Adrian Smith Gordon Gill Architecture) Lobi Kingdom Tower yang direncanakan.

Prestasi arsitektur

Sebelumnya, Jeddah Tower dijuluki Kingdom Tower. Dirancang sejangkung 200 lantai dan menghadap Laut Merah.

Menurut harian Saudi Gazette, untuk membangun Jeddah Tower akan membutuhkan sekitar 5,7 juta kaki persegi beton dan 80.000 ton baja.

Terletak di kawasan pantai, membangun menara ini memang tidak mudah karena potensi air asin yang akan merusak.

Pondasi sedalam 200 kaki atau 60 meter di bawah tanah pun dibangun guna menahan air asin dari laut.

Oleh karena itu, perusahaan Advanced Construction Technology Services akan menguji kekuatan beton yang berbeda.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved