Ledakan Bom di Jakarta

Pedagang Buah di Sarinah Ini Mengaku Lebih Takut Satpol PP Ketimbang Teroris

Pedagang buah dan rujak tersebut pada saat kejadian membawa pulang uang Rp 1,2 juta dari hasil jualan pascaledakan bom hingga menjelang malam.

Editor: Yusmadi
TRIBUNNEWS.COM/Seno Tri Sulistiyono
Sumardi Pedagang Buah di sekitar Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA‎ - Sumardi pria berumur 61 tahun mendulang untung ketika terjadi ledakan bom di sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016).

Pedagang buah dan rujak tersebut pada saat kejadian membawa pulang uang Rp 1,2 juta dari hasil jualan pascaledakan bom hingga menjelang malam.

"Saya mau nyeberang ke arah gedung Sarinah dari arah gedung Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), tapi belum sempat menyeberang ada ledakan di pos polisi dan saya mundur lagi, jaraknya sekitar 200 meter dengan ledakan," ujar Sumardi saat berdagang di samping gedung Skyline, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).

Mendengar ledakan bom, tidak membuatnya meninggalkan lokasi Thamrin, namun Ia memilih menetap dan memarkirkan gerobaknya di samping gedung Jaya untuk tetap berdagang buah serta rujak.

"Malah untung saya, biasanya paling banyak dapet Rp 800 ribu, tapi waktu ada bom saya pulang bawa Rp 1,2 juta, karena dagangan habis semuanya," tutur Sumardi.

‎Sumardi yang biasanya berdagang di Balaikota mengaku lebih takut dengan Satpol PP dibanding dengan ledakan bom.

"Kalau sama Satpol PP dagangan saya diambil semuanya," ucapnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved