Breaking News

Tarif Baru Becak Mulai Rp 5.000

Kumpulan abang becak di bawah Gabungan Organisasi Becak Aceh (GOBA) Banda Aceh

Editor: bakri

BANDA ACEH - Kumpulan abang becak di bawah Gabungan Organisasi Becak Aceh (GOBA) Banda Aceh menyepakati tarif baru dalam rapat, Rabu (20/7). Perubahan tarif yang sejak tahun 2010 sebesar Rp 3.000 per kilometer, menjadi Rp 5.000 untuk kilometer pertama ditambah Rp 3.500 per kilometer selanjutnya.

Kepala Dishubkominfo Banda Aceh, Muzakkir Tulot melalui Sekretaris Drs Iskandar seusai rapat penyesuaian pedoman tarif becak bermotor dalam wilayah Kota Banda Aceh, kemarin mengatakan, tarif Rp 5.000 plus Rp 3.500 di kilometer selanjutnya itu merupakan hasil kesepakatan bersama abang becak.

“Tarif lama Rp 3.000 perkilometer sudah berumur 5 tahun sejak tahun 2010. Kami menampung keluhan abang becak selama ini yang menyebut tarif itu tidak sesuai lagi,” kata Iskandar.

Hasil rapat ini, kata Iskandar, akan segera dibawa ke bagian hukum Setdakota Banda Aceh, untuk meminta persetujuan Wali Kota Banda Aceh. Karena dalam rapat yang dihadiri semua instansi terkait sudah disepakati tarif baru. Organisasi becak Kota Banda Aceh terdiri atas 13 kelompok, dan hingga saat ini jumlah becak penumpang di Banda Aceh mencapai 819 unit. “Tarif tersebut berlaku saat keluarnya peraturan wali kota terkait tarif baru becak,” ujarnya.

Adapun rapat yang berlangsung 3 jam tersebut dihadiri Kapolresta Banda Aceh, perwakilan Ditlantas Polda Aceh, Dishubkomintel Aceh, Dishubkominfo Banda Aceh, Organda, lembaga riset Natural Aceh, dan sedikitnya 8 perwakilan organisasi becak di bawah naungan GOBA Banda Aceh.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin mengharapkan, naiknya tarif becak tersebut harus sebanding dengan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Nantinya pelayanan kepada penumpang harus lebih bagus. Dia juga menyoroti ketidaklengkapan dokumen berkendara para tukang becak selama ini, dan meminta agar segera dilengkapi.

“Mulai saat ini surat yang belum lengkap agar segera dilengkapi. Semuanya harus punya SIM C dan pakai helm saat berkendara. Beberapa minggu ke depan razia akan kami tingkatkan siang hingga malam hari,” ujar T Saladin, dan disetujui perwakilan abang becak yang hadir.

Ketua lembaga riset dan pelatihan, Natural Aceh, Zainal Abidin Suardja kepada Serambi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya segera me launching “becak argo”, yaitu becak yang dilengkapi argometer sebagai alat penetapan tarif yang harus dibayar penumpang. Inisiatif ini digagas pihaknya bersama Kemenristek RI, dalam pemberdayaan angkutan alternatif baru di Banda Aceh. “Selama ini persepsi masyarakat tentang becak Aceh itu mahal dan tidak baik. Padahal tidak semua abang becak seperti itu. Kami coba tingkatkan kualitas pelayanan becak, salah satunya dengan penggunaan argo,” ujar Zainal.

Natural Aceh, kata Zainal, akan membina abang becak pada pelayanan, seperti dengan memasang argo, meningkatkan penampilan becak, seragam abang becak, asuransi kesehatan, hingga pembekalan bahasa Inggris dan kepanduan. “Peluncuran becak argo direncanakan pada akhir Juli atau awal Agustus 2016. Semoga ini menjadi solusi sejalan dengan konsep kota madani,” tandasnya.(fit)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved