HUT ke 71 RI
380 Kuda akan Berpacu di Takengon
Lomba pacuan kuda tradisional Gayo memperebutkan total hadiah Rp 299 juta itu dibuka, Senin (22/8/2016) hingga Minggu tgl 28 Agustus 2016.
Penulis: Jalimin | Editor: Yusmadi
Laporan Jalimin | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Memperingati HUT ke-71 RI, sebanyak 380 ekor kuda berpacu di Lapangan Pacuan Kuda, Haji Muhammad Hasan Gayo, Kampung Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Lomba pacuan kuda tradisional Gayo memperebutkan total hadiah Rp 299 juta itu dibuka, Senin (22/8/2016) hingga Minggu tgl 28 Agustus 2016.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Tengah, Subhan Sahara SSos, Sabtu (20/8/2016) mengatakan, kuda-kuda unggul yang bertarung berasal dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues.
Para peserta dari Gayo Lues dan Bener Meriah, sejak dua hari lalu, sudah berada di Takengon untuk menjalani sesi pengukuran tinggi kuda yang diperlombakan guna menentukan kelas lomba.
Subhan Sahara mengatakan, dari 380 ekor kuda unggul itu, tuan rumah Aceh Tengah memboyong kuda paling banyak yakni 250 ekor kuda, disusul tetangga dekat, Bener Meriah 80 ekor, dan Gayo Lues menyertakan 40 ekor kuda.
Ada yang hal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebut Subhan, tahun ini, pacuan kuda juga dimeriahkan oleh 10 ekor kuda perdana.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Subhan Sahara, klasifikasi kuda dikategorikan dalam enam kelas, yakni kelas A hingga F, dan setiap kelas dikelompokkan dalam golongan kuda muda dan kuda tua, Kecuali kuda perdana, lanjut Subhan Sahara, jumlah kelas yang diperlombakan sebanyak 11 kelas.
“Sudah termasuk kelas kuda perdana, jumlah kelas yang diperlombakan mencapai 12 kelas,” ujar Subhan Sahara yang didampingi Kepala Bidang Pariwisata, Munawar Khalil Fauzi SE MM.
Dari total hadiah Rp 299 juta itu, katanya, besaran hadiak tidak sama antar kelas yang diperlombakan. Karena, semakin tinggi kelas kuda, semakin besar pengorbanan dan biaya perawatan kuda-kuda peliharaan pemiliknya.
Panitia lomba juga memberikan apresiasi kepada pihak sponsor Bank Aceh dan sejumlah sponsorship lain yang ikut mendukung lomba ini, termasuk Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh.
Tahun ini, utusan Malaysia akan datang langsung ke Takengon untuk mendokumentasikan pacuan kuda tradisional Gayo dan melihat adat-istiadat Gayo untuk dipublikasikan di negara Malayasia.
“Tamu dari Malaysia diundang oleh Disbupar Aceh untuk menyaksikan dan mempublikasikan keunikan Gayo ke dunia luar,” pungkas Subhan Sahara. (*)