Gempa Pidie Jaya
Unsyiah Revitalisasi Dua Pustaka di Pijay
yaitu Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pidie Jaya serta Perpustakaan SMA 1 Bandar Baru di Luengputu.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Fatimah
Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa bumi yang mengguncang Aceh pada 7 Desember lalu, antara lain, menyebabkan enam perpustakaan di Pidie Jaya (Pijay) rusak berat. Dalam masa tanggap darurat tahap I, Unit Pelaksana Teknik (UPT) Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah merevitalisasi dua perpustakaan di sana, yaitu Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pidie Jaya serta Perpustakaan SMA 1 Bandar Baru di Luengputu.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan buku yang bercampur dengan puing-puing gempa, memperbaiki raknya yang masih bisa digunakan, sehingga pustaka yang fisiknya tidak rusak berat bisa kembali melayani masyarakat dan para pelajar secepatnya,"
kata Kepala UPT Perpustakaan Unsyiah, Dr Taufiq Abdul Gani, kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (23/12/2016) pagi.
Menurut Taufiq, untuk merespons kerusakan perpustakaan di Pijay, baik yang rusak berat maupun rusak ringan, pihaknya menggagas sebuah aksi sosial yang dinamakan Program Perpustakaan Unsyiah Peduli Bencana Gempa Bumi Pidie Jaya.
Pihak yang terlibat dalam aksi sosial ini adalah jaringan Pustakawan Indonesia, Tim Terintegrasi Unsyiah untuk Gempa Pijay yang terdiri atas Duta Baca, Student Library Assistans, Dharma Wanita, dan tim Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah.
"Apa yang kita lakukan ini juga merupakan upaya nyata untuk membangun networking yang luas antarsesama pustakawan di Indonesia. Jadi, ketika banyak pihak melakukan penyelamatan terhadap manusia dan gedung-gedung akibat gempa, maka harus ada pula tindakan penyelamatan atau rescue terhadap koleksi perpustakaan. Nah, inilah yang kita lakukan," kata Taufiq berargumen.
Dalam program terpadu ini tim Unsyiah juga melakukan pemulihan trauma (trauma healing) untuk perempuan dan anak yang dipusatkan di Grong-grong Capa, Ulim, Pijay. Dilakukan juga distribusi perlengkapan sekolah dan amakanan untuk 150 anak.
Kegiatan ini disambut baik dan haru oleh Bakhtiar, Kepala Perpustakaan dan Arsip Pidie Jaya. Ia menilai pengabdian UPT Perpusatakaan Unsyiah itu bisa menjadi obat mujarab untuk merevitalisasi perpusataakn di Pijay.
"Ketika lembaga kami terpuruk, buku-buku berserakan dan lemari hancur-hancuran, pustakawan Unsyiah datang merevitalisasi perpustakaan kami. Saya sangat senang mereka bisa membantu dan meringankan tugas kami di sini. Dengan bantuan seperti ini, kami bisa secepatnya melakukan pelayanan kembali, di mana anak-anak bisa menuntut ilmu kembali," ujarnya. (*)