Ini Beda Menang KO dan TKO Dalam Pertandingan Tinju
Dalam pertandingan tinju sering kali kita dengar ada yang menang KO dan menang TKO. Apa beda kemenangan dari keduanya?
Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pecinta tinju dunia baru saja menyaksikan duel sengit antara Floyd Mayweather Jr melawan Conor McGregor di T-Mobile Arena, Sabtu (26/8/2017) atau Minggu (27/8/2017) pagi WIB.
Akhirnya Mayweather dinyatakan menang TKO (technical knockout) setelah wasit menghentikan laga pada ronde ke-10 atas McGregor.
Dalam pertandingan tinju sering kali kita dengar ada yang menang KO dan menang TKO. Apa beda kemenangan dari keduanya?
(Baca: BREAKINGNEWS: Wasit Hentikan Duel Pada Ronde 10, Mayweather Pukul TKO McGregor)

Pertama menang atau kalah KO atau dalam bahasa Inggris 'Knockout'.
Petinju dinyatakan kalah KO jika dia terjatuh akibat pukulan.
Petinju tersebut tidak mampu bangkit atau merespon pertanyaan wasit sampai dengan hitungan ke-10.
Tapi kalau sampai dengan hitungan ke-20, hanya untuk petinju yang jatuh terlempar sampai ke luar ring.
Menang atau kalah KO juga dikenal dalam berbagai olahraga beladiri lainnya, seperti tinju, kickboxing, muaythai dan lain-lain.
(Baca: Setelah Menang TKO Atas McGregor, Ini Komentar Mengejutkan Mayweather)

Sedangkan TKO dalam bahasa Inggris 'technical knockout'.
TKO hanya dikenal pada tinju profesional.
Tapi ada beberapa sebab wasit menyatakan petinju kalah TKO:
Pertama, mengalami cedera atau pendarahan akibat pukulan lawan.
Kedua, atas rekomendasi dokter ring yang melihat seorang petinju secara medis sudah tidak layak tanding, agar pertandingan dihentikan (keputusan terakhir ada di tangan wasit)
Ketiga, wasit menganggap sang petinju sudah tidak mampu meneruskan pertandingan karena kekuatan sudah tidak berimbang.
(Baca: Demi Mayweather, Enam Orang Bertaruh Rp13,3 Miliar)

Keempat, setelah knockdown wasit menganggap tidak perlu menghitung atau tidak menyelesaikan hitungan sampai 10 karena sang petinju dinilai sudah tidak mampu atau kondisinya kritis.
Kelima, pihak sang petinju (pelatih) melemparkan handuk ke dalam ring, karena dianggap sudah tidak mampu meneruskan pertandingan
Keenam, terkena hitungan knockdown sampai 3 kali dalam 1 ronde (tidak selalu, tergantung peraturan badan tinju yang digunakan saat pertandingan.
Dalam tinju amatir, istilah TKO digunakan istilah RSC atau RSF.(*)