Gunong Ujeun Masih Ditambang
Aktivitas penambangan emas di kawasan Geuni (Gunong Ujuen), Gampong Panggong, Kecamatan Krueng Sabee
CALANG - Aktivitas penambangan emas di kawasan Geuni (Gunong Ujuen), Gampong Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya dilaporkan masih tetap marak dengan melibatkan ratusan warga setempat maupun dari luar.
Ketua Pembina Gunong Ujeun, Zulkifli Aksa (Yah Dun) menjawab Serambi, Selasa (7/11) mengatakan, para pekerja di lokasi tambang tersebut kebanyakan berasal dari luar Aceh. Mereka hanya sebagai pekerja bayaran yang menerima upah dari para pemilik lubang tambang di Gunong Ujeun.
Yah Dun membenarkan, kawasan Gunong Ujeun yang sempat senyap kini mulai ramai kembali dengan adanya penemuan batu yang mengandung emas. “Para pegiat tambang kini sudah mulai mendapatkan hasilnya. Sementara warga sekitar juga mendapatkan peluang untuk menopang ekonomi sehari-hari,” kata Yah Dun.
Menurutnya, kedalaman galian untuk mendapatkan batu emas mencapai 10 hingga 100 meter lebih. Bebatuan yang didapatkan dari penggalian dihancurkan dengan mesin perontok yang dicampur dengan air raksa atau merkuri. Setelah proses penghancuran akan terpisah emas dan batu sehingga akan terlihat hasilnya baik dalam kondisi besar maupun kecil.
Meski tim penertiban tambang liar sudah mulai beraksi di beberapa titik di Aceh namun di lokasi tambang emas Gunong Ujeun sepertinya gebrakan itu belum diketahui oleh penambang. Pejabat terkait di Aceh Jaya yang ditanyai Serambi lebih memilih tidak berkomentar dengan alasan itu kewenangan provinsi.
Jika di Gunong Ujeun, Kabupaten Aceh Jaya aktivitas penambangan masih lancar-lancar saja tidak demikian di tiga aliran sungai di Aceh Barat. Penelusuran Serambi, Selasa (7/11), di Kabupaten Aceh Barat sedikitnya ada tiga lokasi penambangan emas yaitu di Kecamatan Sungaimas (aliran Krueng Sungaimas), Kecamatan Pante Ceureumen di aliran Krueng Bajikan, dan Kecamatan Panton Reu di aliran Krueng Reunget. Di ketiga titik penambangan itu, penambang masih tetap ramai namun mulai sembunyi-sembunyi.
Penambangan dilakukan dengan mengerahkan alat berat jenis beko. Yang menambang termasuk warga luar Aceh. Informasi terbaru penertiban untuk menutup tambang emas ilegal oleh tim Pemerintah Aceh hingga kemarin belum terlihat. Namun sejumlah spanduk larangan penambangan sudah dipasang pada beberapa titik di Aceh Barat. Pejabat Pemkab Aceh Barat juga enggan berkomentar menanggapi kondisi tersebut.
Sementara itu di Nagan Raya lokasi tambang emas ilegal berada di Desa Blang Baro, Panton Bayam, Blang Leumak, dan Krueng Cut di Kecamatan Beutong. Selain penambang tradisional juga tak sedikit yang mengerahkan alat berat.
Sebelumnya Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan dukungan terhadap langkah polisi menertibkan tambang emas ilegal di sejumlah kabupaten di Aceh yang semakin merejalela. “Tangkap semua penambang liar itu,” kata Irwandi kepada wartawan di sela menghadiri kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Minggu (5/11).
Gubernur menyatakan pihaknya sudah menyampaikan ke Polda Aceh terhadap aktivitas penambangan emas ilegal yang selama ini terjadi di sejumlah kabupaten di Aceh. Polisi sudah merespons itu melalui operasi penertiban di Kabupaten Pidie.
Ia memastikan sejumlah kabupaten lain di Aceh yang juga terdapat tambang emas ilegal akan ditertibkan dalam waktu dekat. Tambang ilegal itu tersebar antara lain di Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Nagan Raya. “Penertiban harus dilakukan sehingga lingkungan dapat diselamatkan dari kerusakan,” kata Irwandi.(c45)