Sang Ibu Sibuk di Dunia Malam, Bayi Malang Ini Diasuh Nenek yang Miskin dan Tak Pernah Merasakan ASI

Nasib malang dialami bayi perempuan mungil bernama Dila Putri yang baru berusia tiga bulan.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNJOGJA.COM / Susilo Wahid
Bayi Dila saat tertidur di pangkuan nenek buyutnya, Sumilah di Kantor Polsek Imogiri, Bantul, Kamis (18/1/2018) sore. 

SERAMBINEWS.COM - Nasib malang dialami bayi perempuan mungil bernama Dila Putri yang baru berusia tiga bulan.

Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan ditambah situasi keluarga yang kurang harmonis, Dila mengalami kakurangan asupan makanan bergizi.

Dila diketahui tengah digendong oleh nenek buyutnya bernama Sumilah (70) di sekitar Pasar Imogiri sebelum dibawa oleh jajaran Polsek Imogiri ke Kantor Polsek pada Kamis (18/1/2018) siang.

Warga yang melihat Sumilah merasa iba lalu melaporkan ke pihak Polsek Imogiri untuk ditangani.

(Baca: 6 Tokoh Ini Pernah Janji Potong Anggota Tubuh dan Alat Vital, Tapi Kok Masih Utuh?)

(Baca: Tanaman Padi Mulai Diserang Hama Wereng, Ini Yang Dilakukan Dinas Pertanian Bireuen)

"Tadinya mau jual jarik untuk beli makan, saya lapar, uangnya hasil jual jarik rencananya juga mau saya belikan susu untuk cicit saya ini," kata Sumilah.

Menurut pengakuan Sumilah, cicitnya itu biasa hanya diberi minum teh dalam botol dot.

Susu formula menjadi minuman mahal bagi mereka.

Kondisi keluarga Sumilah kurang harmonis karena cucunya (ibu bayi) yang bernama Suprihatin enggan merawat cicitnya.

(Baca: Pendiri Facebook Beli Kapal Pesiar Seharga Rp 2 Triliun, Disebut Mampu Hadapi Bencana Paling Ekstrem)

(Baca: Bangkitkan Performa Real Madrid, Ini Strategi Zidane dan Tak Akan Menyerah)

Keseharian Suprihatin yang dekat dengan dunia malam dan foya-foya di kawasan Pantai Parangtritis lah yang menjadikannya hamil tanpa ada suami.

Bahkan dari keterangan nenek bayi, Warni (44), Suprihatin tak menginkan bayinya.

"Dulu bayi lahir di kamar mandi kosnya daerah Parangtritis, sempat mau dibuang bayinya tapi ketahuan, lalu saya rawat di rumah saya di Bibal, Girisuko,Panggang, Gunungkidul," katanya.

Sayang, beberapa warga setempat yang tak senang dengan kehadiran bayi karena dianggap anak haram mengusir Warni.

Jadilah Warni kini tinggal bersama suaminya, Wagiyo di Sowangsan, Karangtalun, Imogiri, Bantul bersama Sumilah.

(Baca: Gerindra Minta Polri Usut Tuntas Penembakan Kadernya oleh Oknum Anggota Brimob)

(Baca: Aceh Selatan Diguyur Hujan Lebat, Warga di Kawasan Rawan Banjir Resah)

Sayang, nasib bayi tak juga lebih baik.

Profesi Warni sebagai buruh serabutan dan Wagiyo pekerja bangunan membuat ekonomi keluarga menjadi kekurangan.

Sementara Sumilah yang sudah berusia lanjut tak bisa menghasilkan uang.

Bayi Dila menjadi kurang mendapat perhatian termasuk asupan gizi berupa susu.

Sayang, kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan merembet sampai perlakukan mereka yang menjadi kurang layak kepada bayi.

Perhatian untuk bayi Dila sangat kurang.

(Baca: 6 Potret Penampilan Fenita Arie Dengan Hijab, Lihat Foto-fotonya Tambah Adem)

(Baca: Polri Akan Proses Hukum Anggota Brimob yang Tembak Kader Gerindra)

Sementara ibu bayi tak pernah merawatnya sejak lahir karena dianggap sebagai aib.

Kulit bagian punggung bayi diketahui mengalami ruam merah diduga bekas terkena air panas.

Sementara beberapa bagian tubuh ada bekas ruam kecil merah seperti bekas cubit.

Bayi juga dinyatakan kekurangan asupan makanan karena tak pernah tersentuh ASI sejak lahir.

Kapolsek Imogiri, Kompol Purwadi menjelaskan, masalah ekonomi dan kondisi keluarga yang kurang harmonis menjadikan bayi Dila kurang mendapat perhatian.

"Kondisinya memang kurang sehat, bayi juga kurang mendapat asupan gizi berupa susu, malah belum pernah mendapat ASI," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved