Diprakarsai Aceh Sepakat, Tuan Guru Bajang Kembali Ceramah di Medan, Ini Jadwal dan Lokasinya

“Lokasi acara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU),” kata Ketua Umum DPP Aceh Sepakat HM Husni Mustafa, Kamis (22/2/2018).

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Safriadi Syahbuddin
Net
Gubernur NTB, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang. 

Laporan Rahmad Wiguna | Sumatera Utara

SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Dr TGH Muhammad Zainul Majdi atau lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) dijadwalkan kembali berceramah di Medan, Sabtu (24/2/2018) nanti.

Ini merupakan kunjungan kedua TGB ke Medan dalam kapasitas sebagai ulama. Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini pernah melakukan safari dakwah di ibu kota Sumatera Utara pada Agustus 2017.

“Lokasi acara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU),” kata Ketua Umum DPP Aceh Sepakat HM Husni Mustafa, Kamis (22/2/2018).

Kunjungan TGB kali ini memang diprakarsai DPP Aceh Sepakat. Mereka menilai TGB sosok luar biasa karena mampu menjalankan fungsi sebagai kepala daerah sekaligus ulama dengan sama baiknya.

Ketua panitia, Ayoeb Yoesar menambahkan pelaksanaan acara sengaja dipilih di PRSU agar antusias pengunjung bisa ditampung.

Aceh Sepakat secara khusus juga mengundang Gubernur Aceh dan Sumut serta politisi dari DPRA dan DPRD Sumut untuk hadir dalam kegiataan dakwah ini.

“Kami sangat berharap baik Gubernur Aceh dan Sumatera Utara hadir dalam acara ini,” ungkap Ayoeb.

(Baca: Tahun Ini, Ustaz Somad Juga Isi Ceramah di Tamiang, Nagan Raya, Abdya, dan Meulaboh, Ini Jadwalnya)

(Baca: Bulan Depan, Ustaz Somad akan Beri Tausiah di Aceh Tamiang, Ini Sejumlah Agendanya)

Siapa Tuan Guru Bajang

Dilansir Serambinews.com dari wikipedia, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972.

Ia adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.

Pada periode pertama ia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.

Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).

Keluarga

TGH Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH M Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain.

Pada 1997, Majdi menikah dengan Hj Robiatul Adawiyah SE, putri KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, pemimpin Ponpes As-Syafiiyah, Jakarta.

Pernikahan cucu ulama besar di NTB TGH KH Zainuddin Abdul Majid dan cucu ulama besar kharismatik Betawi itu, telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad Rifki Farabi, Zahwa Nadhira, Fatima Azzahra dan Zayda Salima.

Pada 31 Mei 2013, Zainul Majdi mengajukan berkas permohonan talak terhadap istrinya Rabiatul Adawiyah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dengan nomor perkara 1409/pdt.G/2013/PA.Jaksel, dan akan disidangkan mulai bulan Juli.

Istri TGH M Zainul Majdi saat ini adalah Erica Zainul Majdi dan telah dikaruniai dua orang putri, Azzadina Johara Majdi dan Khadija Hibbaty Majdi.

Pendidikan

Dr TGH Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986.

Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.

Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal AlQuran di Ma’had Darul Quran wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Pada 1992, Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Quran Universitas Al-Azhar, Kairo, dan lulus meraih gelar Lc pada 1996.

Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (MA) dengan predikat Jayyid Jiddan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.

Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada Sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr  Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved