Mau Tau Data Facebook Anda ‘Dicuri’ Atau Tidak, Ini Link untuk Mengeceknya

Melalui tautan tersebut, Facebook akan memberi tahu apakah data Anda dipakai oleh Cambridge Analytica atau tidak.

net
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Para pengguna Facebook akan mengetahui apakah mereka termasuk dalam 87 juta pengguna yang datanya mungkin dibagikan kepada perusahaan konsultan politik di London, Cambridge Analytica.

Seperti dilansir Serambinews.com dari Kompas.com, Facebook mulai mengirim pemberitahuan kepada pengguna tentang "pembobolan data" ini mulai Senin (9/4/2018).

Setiap pemegang akun akan mendapatkan notifikasi apakah data mereka terakses atau tidak.

Raksasa perusahaan media sosial itu mengatakan para pengguna juga akan diperlihatkan aplikasi yang mereka gunakan dan data apa saja yang diperoleh aplikasi tersebut.

(Baca: Ini Dia Christopher Wylie, Mahasiswa Pembocor Skandal Pencurian Data Pengguna Facebook)

(Baca: Bukan karena Pencurian Data, Kominfo Akan Blokir Facebook jika Kasus Ini Terjadi di Indonesia)

(Baca: 8 Hal Ini Harus Disembunyikan Dari Akun Facebook, Demi Keamanan Bersosial Media)

Jika notifikasi ini belum juga diterima, pengguna bisa login ke Facebook, lalu klik tautan ini.

Melalui tautan tersebut, Facebook akan memberi tahu apakah data Anda dipakai oleh Cambridge Analytica atau tidak.

Ini adalah cari yang paling praktis, sambil menunggu pemberitahuan resmi dari Facebook.

Dalam perkembangan terkait, Facebook membekukan perusahaan analisis data Cubeyou untuk mengetahui apakah data pengguna diambil untuk kepentingan akademis dan kemudian dipakai secara komersial.

Seperti diberitakan, Facebook mendapat sorotan setelah data tak kurang dari 87 juta pengguna, termasuk 1,1 juta pengguna di Indonesia, terakses oleh Cambridge Analytica.

Melalui e-mail yang dikirim ke Bloomberg, salah satu wakil presiden Facebook, Ime Archibong, mengatakan aplikasi-aplikasi Cubeyou akan dilarang dipasang di Facebook jika tak bersedia diaudit atau tak lolos investigasi.

Media di AS, CNBC, menduga Cubeyou melakukan seperti apa yang dilakukan Cambridge Analytica, yaitu mengambil data pengguna tanpa izin melalui aplikasi kuis 'You Are What You Like'.

(Baca: Pengguna Aktif Telegram Tembus 200 Juta, Beda Jauh dengan Whatsapp, Ini Kata Pendirinya Pavel Durov)

(Baca: Tuduh Facebook, WhatsApp dan Instagram Jiplak BBM, BlackBerry Ajukan Tuntutan Hukum)

(Baca: 10 Fitur Tersembunyi WhatsApp yang Wajib Diketahui, Bisa Diakses Siapa Saja, Begini Caranya!)

Tuduhan tersebut dibantah oleh Cubeyou dan mengatakan sejak awal mematuhi aturan Facebook.

Universitas Cambridge membantah Baik Cubeyou maupun Universitas Cambridge, perguruan tinggi yang diajak kerja sama oleh Cubeyou, menegaskan bahwa aplikasi kuis secara jelas menyebutkan bahwa data pengguna akan dipakai baik untuk kepentingan akademis maupun komersial.

Ditambahkan pula bahwa data ini akan dianonimkan. Cubeyou mengembangkan aplikasi kuis kepribadian dengan menggandeng Pusat Kajian Psikometeri Universitas Cambridge.

Salah satu peneliti di pusat kajian ini tersangkut kasus Cambridge Analytica karena membantu mengembangkan kuis yang belakangan diketahui memanen data dan data itu dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica.

Universitas Cambridge membantah bekerja sama dengan Cambridge Analytica atau perusahaan induknya, SCL. Pihak universitas juga menegaskan tidak pernah menyediakan data, algoritme maupun kerja-kerja ilmiah untuk Cambridge Analytica. Konsultan politik ini terlibat dalam tim Donald Trump di pilpres AS dan di kubu anti-Uni Eropa dalam referendum di Inggris.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Juta Akun Facebook di Indonesia Bocor, Ini Link untuk Mengeceknya”

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved