Agar Bisa Nonton Pertandingan Bola, 5 Wanita Ini Nekad Menyamar Jadi Pria
Mereka menyamar menjadi pria agar bisa melewati petugas keamanan di stadion Azadi di Tehran, Iran.
“Berharap suatu hari mereka dapat masuk stadion dengan identitas mereka sendiri,” begitu komentar seorang warganet.
Untuk diketahui, kaum wanita dilarang menonton pertandingan sepakbola di stadion di Iran sejak Revolusi Islam pada 1979.
Keberhasilan lima wanita itu terjadi tiga minggu setelah 35 wanita ditahan saat mencoba menonton pertandingan antara tim Persepolis dan Esteghlal di stadion yang sama.
Pemerintah menyatakan mereka ‘hanya dicegah’ bukan ditangkap.
Kemudian mereka dilepaskan setelah mereka dipindahkan, yang juru bicara kementerian gambarkan sebagai sebuah ‘tempat yang pantas’.
Pada tahun lalu, sekelompok wanita lainnya berusaha menyamar, namun ditahan selama sebuah pertandingan sepakbola di Stadion Azadi.
Menurut kepala keamanan kotamadya Tehran, Alireza Adeli, peristiwa ini bukanlah yang pertama terjadi.
Para gadis mencoba melewati pintu masuk stadion dan dikatakan bahwa wanita dilarang karena ‘berkerumunan’ dan ‘kondisi yang tidak pantas’.
“Larangan ini bertujuan melindungi kehormatan mereka, karena suasana stadion, kegaduhan, dan kerumunan bukanlah tempat untuk wanita,” kata Alireza Adeli kepada situs Memri.
Baca: Sosok Briptu Nova, Polwan Cantik Saksikan Akad Nikah Lewat Video Call, Pengorbanannya Luar Biasa
Baca: 7 Fakta di Balik Bocah Yatim Piatu Disiram Oli, Pemilik Bengkel Akhirnya Punya Niat Tulus

Ia menambahkan, wanita yang ingin menonton pertandingan bisa dilakukan lewat televisi.
Pertandingan itu disiarkan dan disajikan untuk setiap orang sebagai cara menonton pertandingan langsung.
Pada 2014, wanita keturunan Iran-Inggris, Ghoncheh Ghavami, dituduh ‘berpropaganda melawan rezim’.
Ia dipenjara selama setahun setelah menghadiri pertandingan voli pria.
Dilansir dari Daily Mail, larangan kaum wanita menghadiri pertandingan olahraga di Iran pernah menjadi subyek dari film ‘Offside’ pada 2006.