3 Terduga Teroris Ditangkap di Universitas Riau, Bom Dirakit di Kampus, Akan Diledakkan di DPR RI
Petugas yang terdiri dari Densus 88, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru mengawasi ketat penggeledahan gelanggang mahasiswa.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang menjelaskan bahwa dalam penggerebekan dan penggeledahan itu, tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris yang merupakan alumni dari kampus tersebut.
Ketiganya berinisial BI, ED dan ZA (sebelumnya disebutkan J). "BI alumnus jurusan Administrasi Publik 2002, ED alumnus jurusan Ilmu Komunikasi 2005 dan ZA alumnus jurusan Ilmu Pariwisata 2004," kata Nandang.
Bersama dengan mereka, tim juga menyita empat buah bom rakitan siap ledak yang kemudian sudah dijinakkan, alat perakit bom, kabel dan sebuah kotak terbuat dari kayu.
"Kami menemukan 4 bom rakitan aktif, 2 busur panah dan 8 anak panah, 8 jenis serbuk bahan peledak dan 1 senapan angin," ujar Nandang sambil menunjuk barang bukti yang membuat wartawan dan sejumlah polisi lainnya sontak kaget.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, 4 bom akan diledakkan di kantor DPRD Provinsi (Riau) dan DPR RI," lanjut Nandang kemudian.
Baca: Gelar Buka Puasa Bersama, PT Sabena Santuni Anak Yatim
Baca: Pemilik Chelsea Roman Abramovich Resmi Jadi Warga Yahudi, Begini Tanggapan Jubir Presiden Rusia
Bom dirakit di kampus
Nandang mengatakan, ketiga pelaku ternyata sudah satu bulan tinggal di kawasan kampus sambil merakit bom tersebut.
Polisi, lanjut Nandang, sudah memantau aktivitas mereka selama di sana.
"Kami sudah tau pergerakan mereka. Rencananya mau gerebek hari Jumat (1/6/2018), namun waktunya belum pas. Jadi kita gerebek Sabtu sore," ujar Nandang.
Dia menjelaskan, satu dari tiga pelaku yang memiliki keahlian merakit bom, yakni ZA.
"Si ZA ini jurusan pariwisata. Dia punya keahlian rakit bom. Dia juga mengajarkan membuat bom melalui Instagram," kata Nandang.
Saat ini, ketiga terduga teroris masih diperiksa oleh Polda Riau dan Densus 88.
Mereka ditempatkan di sebuah ruangan khusus. "Sudah ditangani Tim Satgas yang baru kami bentuk.
Pengembangan kami lakukan bersama Densus," kata Nandang.
Nandang juga menegaskan alasan polisi membawa senjata laras panjang ke dalam kawasan kampus.