Viral Medsos

Video Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Sehari setelah Ikan Mas Raksasa 14 Kg Ditangkap

Sirait bahkan menyatakan bahwa ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah didapat di Danau Toba dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.15 WIB yang menewaskan seratusan penumpang menimbulkan tanda tanya dan misteri yang belum terjawab.

Hingga Rabu (20/6/2018) jumlah mayat yang ditemukan baru empat. Padahal tim SAR sudah menurunkan tim elite Marinir dan peralatan canggih.

Hingga Rabu siang jumlah korban hilang di Posko Penanggulangan KM Sinar Bangun sudah mencapai 194 orang.

Bahkan lokasi kapal tenggelam pun belum ditemukan. Sebelumnya pihak SAR memperkirakan mayat korban terperangkap dalam kapal yang karam.

Baca: Terlihat Anggun & Elegan, Ternyata Baju yang Dipakai Royal Family Mirip Barang Pecah Belah

Baca: Mengenang 48 Tahun Kepergian Soekarno, Tak Punya Uang Untuk Berobat & Keinginan yang Belum Terwujud

Seorang budayawan muda Batak, Rismon Raja Mangatur Sirait percaya bahwa badai besar dan tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa oleh masyarakat sekitar Danau Toba sehari sebelumnya.

Tulisan Sirait tentang kaitan ikan mas raksasa dan kecelakaan kapal di akun Facebook-nya itu viral  dan dibagikan ribuan kali sejak dimuat Rabu (20/6/2018) siang.

Menurut Sirait, Minggu (17/6/2018) sekitar pukul 16.30, seorang pemancing di Tao Silalahi, Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, mendapatkan ikan mas seberat 14 Kg.

Hasil pancingan ini cukup menghebohkan warga sekitar karena ukurannya yang luar biasa.

Sirait bahkan menyatakan bahwa ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah didapat di Danau Toba dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Baca: VIRAL! Guru Spiritual Sebut Ikan Mas Raksasa Danau Toba Ditangkap dan Dibunuh Penyebab Badai

“Bicara hal mistis, percaya atau tidak percaya, semua kembali ke pribadi masing-masing,” tulisnya.

“Menurut cerita disana, para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orang tua agar ikan mas ini dilepas kembali ke Danau Toba,” tulis Sirait.

Sirait mengatakan, dengan bangganya para pemancing tidak mengindahkan saran orang tua disana dan langsung membawa ikan mas ini ke rumah untuk dimasak dan dimakan.

Sehari kemudian, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 16.30 WIB, sambung Sirait, terjadilah angin puting beliung di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo, hingga menimbulkan ombak besar.

Badai ini hanya sekitar 45 menit sebelum KM Sinar Bangun yang berangkat dari Simanindo, tenggelam di perairan sebelum Tigaras, Simalungun.

Memang kapal maut yang dinakhodai Tua Sagala ini over kapasitas penumpang dan motor.

Menurut warga di pinggiran Danau Toba, sebelumnya tidak pernah terlihat ombak setinggi 3-4 meter dan ketebalan ombak 2 meter seperti yang terjadi pada sore itu.

Baca: Ustaz Al Habsyi Resmi Bercerai dengan Putri Aisyah, Kini Pamer Istri yang Pernah Disembunyikan

Baca: Pesawat Tempur Israel Tembakkan Rudal ke Arah Penerbang Layang-layang di Gaza Timur

Badai besar yang terjadi ini sempat direkam tamu atau pengunjung Debang Resort di Paropo.

Dalam video ini perekam badai dan teman kaget kekuatan badai yang menurutnya sudah seperti badai di laut.

Angin memutar air danau hingga menimbulkan lingkaran besar di air danau.

Kekuatan angin menggoncang mobil yang diparkir.

Lepas dari pembahasan masalah mistis, Sirait juga menambahkan bahwa zona lintasan kapal KM Sinar Bangun yang kecelakaan di Danau Toba Senin lalu adalah zona berbahaya yang dilintasi bila besar ombak tidak seperti biasanya.

(Baca: Juli Nanti, Ustaz Abdul Somad Kembali ke Aceh, Ceramah di Masjid Sibreh, Unsyiah, dan Bener Meriah)

Baca: Jepang Menang Atas Kolombia, Suporternya Lakukan Hal Tak Terduga Ini, Patut di Contoh!

Saat dihubungi Tribun Medan, Sirait menyadari bahwa tulisannya yang menghubungkan kejadian tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi.

“Itu hak orang tidak setuju dengan saya. Saya tidak paksakan percaya. Tapi saya bicara dari kearifan lokal dan spiritual,” katanya.

d

Sirait yang menyebut diri sebagai Guru Spiritual Danau Toba menuturkan bahwa dirinya percaya penangkapan ikan mas berbuah malapetaka karena dirinya telah menjalankan ritual di Danau Toba.

“Saya percaya karena saya semalam sudah melakukan parsantabian penghormatan ke penghuni dan penjaga Danau Toba, Sitolu sadalanan, yaitu Sibiding Laut, Siboru Pareme, dan Namboru Naiambaton.”

“Semalam pukul 11 di TKP (tempat kejadian) saya sudah sampaikan napuran pitu atup,” ujarnya.

Napuran pitu atup adalah daun sirih tujuh lapis dengan telor ayam kampung tiga buah yang dibarengi dengan pembakaran dupa serta kemenyan.

Ini videonya:

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Sehari setelah Ikan Mas Raksasa 14 Kg Ditangkap, Ini Videonya

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved