Teater NOL Unsyiah Lolos ke Taman Mini, versi Ken Zuraida tidak Ada Juara I

Lima juri yang dipilih adalah H Sjamsul Kahar, Ken Zurada (dari Teater Bengkel Jakarta), Budi Arianto, Kostamam, dan Fauzan Santa.

Penulis: Nani HS | Editor: Zaenal
IST
Pemenang seleksi foto bersama sebagian dewan juri dan panitia pelaksana. 

Harapan I ini, terpilih mutlak aklamatif dari 5 orang juri.

Terlepas dari kekurangan yang elementer pada keaktoran, yang menonjol adalah ensemble yang baik.

Tangan sutradara sebagai pemimpin artistik keseluruhan terasa ada.

Mereka semua peserta perlu lebih sangat banyak exercise. Lebih banyak mencari.

Harus lebih banyak dengan rutin dan telaten berlatih teknis pemanggungan baik penyutradaraan maupun keaktoran dan pendukung pentas yang lain.

Mengundang tokoh tokoh senior yang masih ada untuk memberi review pada latihan yang sudah agak matang.

Selagi ada kritik (gratis lagi), tentu ada kemungkinan untuk memperbaiki kekurangan.

Ini yang saya maksud dengan exercise.

Secara umum kecenderungan untuk memakai yang folksy tak masalah.

Tetapi sekali lagi, harus diiringi dengan kemampuan penguasaan teknis elementer.

Sehingga bisa masuj dalam kategori standar yang baik.

Yang utama, harus punya dedikasi dan integritas tinggi untuk mencapai standar yang bener.

Tidak malas mencari. Tidak takut mengarungi kepahitan latihan. Tidak keder menghadapi kritik. Tidak mudah puas kerna dipuji.

Namun, harus jujur, rendah hati dan utuh.

Dengan penguasaan teknis yang baik, akan membuka cakrawala/orientasi jadi lebih lebar. Sehingga bisa menemukan atau mencapai style sendiri.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved