Opini
Menegaskan Eksistensi Toleransi Islam
ISLAM saat ini telah dijadikan sasaran terhadap berbagai pelanggaran yang terjadi oleh Barat yang penuh kebencian
Kedua, amnesty dan toleransi bertujuan pada perolehan kemajuan dan kebangkitan masyarakat, dan penghapusan sejumlah besar masalah yang timbul antara ummat manusia dan keturunannya, sehingga tentu saja yang paling menonjol dari hasil untuk menyingkirkan masalah adalah keinginan dalam konstruksi dan rekonstruksi. Ketiga, manusai menjadi orang dengan kepribadian positif yang lebih disibukkan dengan kemajuan di masa depan dan berambisi dengan tujuan-tujuan baik yang dicarinya.
Keempat, untuk memenangkan pengampunan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt menyampaikan dalam firman-Nya, “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nur: 22).
Allah Swt juga berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134).
Kelima, mendapatkan kemenangan yang luar biasa di hari kiamat kelak, sebagaimana sabda Nabi saw, “Dari Abdurrahman bin `Auf ra bahwa Rasulullah berkata: Tiga perkara --demi Zat yang di mana jiwaku berada di tangan-Nya-- jika aku adalah budak bagi mereka: Tidak akan berkurang harta karena bersedekah, maka bersedekahlah; Tidaklah pengampunan seseorang terhadap orang yang telah menzaliminya kecuali Allah Swt menambah bagi orang tersebut sebuah kemenangan di hari kiamat; Dan, tidaklah seseorang membuka pintu permasalahan, kecuali Allah Swt membukakan baginya pintu kefakiran.” (HR. Abdurrahman bin Auf).
Keenam, oleransi dan grasi meningkatkan kemampuan individu untuk mengendalikan dirinya, dan menyingkirkan keinginan untuk membalas dendam serta menjauhkan diri dari permusuhan dan kebencian dan apa saja yang dihasilkan olehnya. Oleh karena itu bahwa amnesti dan toleransi menunjukkan bukti terbaik terhadap penguatan kepribadian dan bukanlah ia satu kelemahan dan kemunduran sebagaimana dipersepsikan oleh sebagian manusia.
Dan, ketujuh, memenangkan rasa cinta dari orang lain dan penghargaan mereka, dan sebagai tambahan, kita menemukan bahwa pengampunan dan toleransi berkontribusi untuk meningkatkan kesempurnaan kebaikan jiwa individu, serta mampu menyingkirkan ide-ide negatif, dan kebiasaan yang tidak diinginkan yang menghalanginya dari mencapai tujuan dasarnya.
Dengan kembali memahami pesan Islam tentang eksistensi toleransi Islam yang telah menjadi peradaban sejak Islam lahir, kita mengharapkan Muslim di seluruh jagad raya mampu menegaskan wujud tasamuh tersebut ke seluruh alam sebagai esensi rahmatan lil alamin, sehingga mampu menepis dugaan dan cibiran luar terhadap Islam yang suci.
* Rahmadon Tosari Fauzi, S.Pd.I, M.Ed, Ph.D., lulusan Doktoral University of Sennar, Khartoum, Sudan. Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh. Email: rahmadontosarifauzi@gmail.com
