Luar Negeri
Presiden Kroasia Peluk Pemain Timnas di Final Piala Dunia 2018, TV Iran Stop Siaran Langsung
Lembaga penyiaran publik IRIB dan sejumlah stasiun televisi biasanya menerapkan sensor ketat.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Sejumlah tokoh garis keras Iran mengecam siaran langsung televisi yang memperlihatkan Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic memeluk semua pemain Perancis dan Kroasia usai laga final di Moskwa, Minggu (15/7/2018).
Lembaga penyiaran publik IRIB dan sejumlah stasiun televisi biasanya menerapkan sensor ketat.
Bahkan tak jarang siarang langsung "diacak" saat kamera menyorot penonton perempuan di stadion.
Nah, kepanikan melanda sejumlah stasiun televisi Iran ketika mereka menggelar siaran langsung babak final Piala Dunia antara Perancis melawan Kroasia.
Baca: Gantikan Prof Syamsul Rijal, Waryono Jabat Ketua Forum Wakil Rektor III PTKIN
Baca: Dihantam Hujan Deras, Warung Mi Aceh di Medan Roboh, Satu Unit Mobil Rusak
Sebab usai pertandingan pada saat pembagian medali dan piala, Presiden Kitarovic memeluk pemain dari kedua tim yang berlaga.
Kantor berita ISNA mengabarkan, berbagai komentar bernada miring di situs berita Aine News terkait siaran seremoni penyerahan medali dan piala itu.
"Setelah Perancis memenangkan Piala Dunia, prosesi penyerahan medali dimulai dan presiden Rusia, Perancis, dan Kroasia bersama para petinggi FIFA berdiri berdampingan," demikian Aine News.
"Semua berjalan lancar dan tidak ada masalah dalam siaran langsung itu, tetapi tindakan presiden Kroasia membuat para petinggi stasiun televisi di Iran khawatir," tambah Aine News.
Baca: Jadi Caleg dari PDIP, Pendiri PKS Yusuf Supendi: 70 Persen Pendukung PDI-P Umat Islam dan Santri
Baca: PBB Daftarkan Bacaleg ke KIP Pidie, Ini Jumlah Perempuan Per Dapil
"Masalah dimulai ketika presdien Kroasia memeluk pemain tim nasionalnya dalam waktu cukup lama. Hal ini membuat televisi Iran menghentikan siaran langsung untuk sementara. Siaran berlanjut usai ritual berpelukan selesai," tambah situs berita itu.
Situasi ini membuat seorang anggota parlemen Iran yang mewakili Teheran, Rey, Shemiranat, dan Eslamshahr merasa perlu berkomentar.
Ali Motahari, anggota parlemen Iran yang meski berasal dari golongan konservatif, membela tindakan Presiden Kitarovic.
"Pelukan itu, adalah pelukan seorang ibu, bukan bernuansa seksual," kata Motahari. (al-arabiya)(*)
Baca: Ini 5 Kandidat Utama Peraih Ballon dOr Setelah Piala Dunia 2018, Adakah Nama Ronaldo dan Messi?
Baca: Truk Bermuatan Pasir Terbalik saat Lintasi Jembatan, Pakaian Warga yang Sedang Mencuci Tertimpa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Kroasia Peluk Pemain Timnasnya, TV Iran Stop Siaran Langsung"
Gegara Pembatasan Aktivitas, Jenazah Harus Diusung Melewati Atas Pagar Batu dan Kawat Berduri |
![]() |
---|
Foto Protes Penangkapan Pablo Hasel Berujung Ricuh, Rapper Ditangkap di Universitas Lleida Spanyol |
![]() |
---|
Kelompok YPG/PKK Serang Kota Afrin Suriah, Roket Menghantam Rumah, 10 Orang Luka-luka |
![]() |
---|
Usai Suami Minum Air Ini, Istri Minta Ampun Tak Sanggup Layani di Ranjang, Sehari Bisa 7 Kali |
![]() |
---|
Putri Latifa Disekap Keluarga Kerajaan Sejak 2018, Anak Sultan Dubai Ketakutan: Aku Khawatir Nyawaku |
![]() |
---|