PKA 7
Museum Tsunami Dikunjungi 6000 Wisatawan
Selama lima hari penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), sebanyak 6.674 wisatawan kunjungi Museum
BANDA ACEH - Selama lima hari penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), sebanyak 6.674 wisatawan kunjungi Museum Tsunami Banda Aceh. Mereka berasal dari dalam dan luar negeri.
Koordinator Museum Tsunami Hafnidar, menyatakan, terjadi peningkatan pengunjung yang luar biasa selama PKA 7. “Dari catatan kami, para pengunjung itu datang dari lokal Aceh, luar Aceh, bahkan dari beberapa Negara,” kata Hafnidar.
Museum Tsunami Aceh selama penyelenggaraan PKA buka setiap hari hingga pukul 22.00 WIB. Hafnidar gembira, bahwa antusiasme pengunjung begitu tinggi mengunjungi museum yang terletak di depan lapangan Blang Padang Banda Aceh itu.
Hafnidar memperkirakan angka kunjungan akan terus meningkat drastic hingga penutupan PKA pada 15 Agustus 2018.
Museum Tsunami dalam PKA 7 ini secara khusus menyelenggarakan program “Pameran Eksibisi Temporer “mengangkat kearifan lokal Smong dari Simeulue.
Hafni menjelaskan pihaknya menghadirkan konsep seni yang bercerita bersifat edukatif, sehingga pengunjung memiliki pengetahuan tentang peristiwa tsunami yang melanda pesisir Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Dalam eksibisi temporer ini tidak hanya menghadirkan informasi lewat tulisan, namun juga dalam bentuk diorama yang atraktif.
“Diorama layer dihadirkan untuk memberi gambaran dan kesan mendalam mengenai kisah tsunami di Aceh yang mengangkat cerita kearifan lokal, yaitu Smong yang dikenal oleh masyarakat Siemeulu,” kata Hafni.
Komunitas Siar Smong, beranggotakan Yoppi Smong, Jassin Burhan, Fikar W.Eda, Minggu (12/8) pagi pukul 10.00 WIB tampil di Museum Tsunami melengkapi pameran temporer tersebut. Kelompok ini menghadirkan pertunjukan musik dan puisi yang berisi tentang peristiwa tsunami.
“Sambil bercerita, kami menyanyikan syair Smong dan puisi-puisi tsunami,” kata Yoppi Smong, putra Simaulue yang kini bermukim di Yogyakarta. Ia mengharapkan, kearifan lokal Smong Simeulue dapat disebarkan ke seluruh negeri sebagai bahan kajian dan refleksi.(fik)