Menjadi Polisi di Negeri Ini Sama dengan Menantang Maut, Jadi Target Pembunuhan
Setidaknya 31 orang polisi tewas sepanjang tahun ini di wilayah Kashmir yang berada di bawah pemerintahan India.
Polisi mengatakan, peluru pellet ini tidak mematikan tetapi nyatanya puluhan orang tewas dan melukai lebih dari 1.500 orang.
Beberapa orang, termasuk anak-anak, menjadi buta saat mata mereka terkena peluru "nyasar" yang ditembakkan polisi.
Sejak saat itu, jumlah anggota pemberontak yang tewas meningkat.
Baca: Xiaomi Redmi 6 dan Redmi 6A Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan, Ini Spesifikasinya
Baca: Beredar Surat Kemenpora Tagih Roy Suryo Kembalikan 3.226 Barang Milik Negara
Sepanjang 2017 saja, sebanya 76 orang yang diduga anggota militan tewas.
Dan tahun ini, sudah 66 orang anggota kelompok militan tewas hanya di wilayah selatan Kasmir saja.
Selama beberapa dekade, pemerintah India memiliki kebijakan tidak menugaskan seorang polisi di kampung halamannya sendiri sebagai upaya untuk melindungi identitas mereka dan keluarganya.
Namun, di wilayah selatan Kashmir yang bergolak, misalnya di distrik Pulwama, banyak pemuda yang bergabung dengan pemberontakan dan serangan terhadap polisi kian meningkat.
Sejauh ini tak ada satu kelompok pun yang menyatakan bertanggung jawab terhadap pembunuhan para polisi termasuk terhadap Ashraf Dar.
Secara tak resmi, polisi menuding kelompok-kelompok seperti Hizbul Mujahideen dan Lashkar-e-Taiba sebagai pelaku serangan.
Para pelaku pembunuhan Ashraf Dar mengetahui di mana polisi itu tinggal.
Mereka lalu menyusu[ ke kediamannya, membawa tas punggung, dan senapan yang digantung di pundak mereka.
Mereka masuk ke dalam rumah di saat Ashraf sedang menjalankan shalat di masjid desa yang tak jauh dari kediamannya.
"Tutup mulutmu," kata para penyusup kepada istri Ashraf, Shehla Gani, sambil menodongkan senapan mereka.
Mereka kemudian mendorong Shehla dan dua putranya Jibran Ashraf (12) dan Mohammad Qwaim (7) ke salah satu sudut rumah.
Tak lama kemudian Ashraf tiba di rumah sambil menggendong putrinya yang berusia satu tahun itu.