Lion Air JT610 Jatuh
Saksi Mata Jatuhnya Pesawat Lion Air, Ini Pengakuan Kapten Kapal AS Jaya 11: Ledakan Cukup Keras
Kepada Tv One, kapten kapal AS Jaya II, Rahmat Slamet menceritakan apa yang dilihatnya hari itu bersama awak kapalnya.
"Jarak dari kapal saya posisi sebelah kanan saya, jarak kurang lebih 1,8 kilometer."
"Saya tidak mendengar suara bising pesawat, karena dari kapal kami ada suara mesin jadi tidak mendengar."
Setelah kejadian tersebut, Rahmat dan pihaknya menghubungi pihak-pihak terkait untuk melapor.
"Kami mencoba menghubungi pihak terkait dalam hal ini Jakarta Radio, terus Tanjung Priok, kami laporkan, habis itu kami mendekat."
Setibanya di lokasi benda jatuh tersebut, Rahmat dan awak kapalnya melihat banyak buih dan benda-benda berserakan di permukaan air.
Baca: Waspada, Banyak Berita Hoax Terkait Insiden Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
"Setelah kami mendekat di lokasi buih-buih itu banyak muncul serpihan-serpihan seperti kursi pesawat, pelampung-pelampung, tabung, barang-barang seperti tas, kemungkinan milik korban."
Lokasi jatuhnya benda yang diduga pesawat Lion Air tersebut juga sudah ditandai oleh Rahmat.
"Kami tandai, begitu kejadian saya langsung tandai."
Rahmat mengakatakan jika kapalnya adalah kapal yang pertama kali datang ke lokasi jatuhnya benda yang diduga merupakan pesawat Lion Air tersebut.
"Kami kapal pertama yang tiba dan dekat dengan lokasi."
"Saat itu beberapa saat ada kapal-kapal lain, mereka mendekat untuk membantu."
"Kurang lebih 30 menit ada satu kapal yang datang, 1 sampai 2 jam sudah ada empat kapal, termasuk saya."
Lebih lanjut, ia berharap para penumpang pesawat dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
"Begitu saya selesai laporan, saya menuju ke lokasi untuk membantu evakuasi."
"Harapan saya bisa menyelamatkan sebanyak mungkin, saya berharap penumpang selamat," pungkas Rahmat.